Kamis, 02 Juni 2022

Iman Kepada Takdir #2

 Iman Kepada Takdir #2


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد
 
Saudara sekalian di grup whatsapp Belajar Islam yang semoga dijaga oleh Allah rabbul 'alamin, kita lanjutkan kajian kitab Tsalatsatul Ushul, kali ini masih membahas tentang iman kepada takdir #2.
 
Materi yang akan saya sampaikan adalah tentang tingkatan-tingkatan takdir.
 
Saudara sekalian Iman kepada takdir meliputi iman kepada 4 tingkatannya:
 
1.  Al-Ilmu, yakni kita mengimani ilmu Allah subhanahu wa ta'ala, bahwa Allah subhanahu wa ta'ala mengetahui segala sesuatu, secara umum maupun rinci.
 
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
 
وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلۡغَيۡبِ لَا يَعۡلَمُهَآ إِلَّا هُوَۚ وَيَعۡلَمُ مَا فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِۚ وَمَا تَسۡقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعۡلَمُهَا وَلَا حَبَّةٖ فِي ظُلُمَٰتِ ٱلۡأَرۡضِ وَلَا رَطۡبٖ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَٰبٖ مُّبِينٖ  
 
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua perkara ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan juga di lautan, tiada sehelai pun daun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Al Lauhul Mahfudz)". (QS. Al-An’am [6]: 59)
 
Ayat ini menunjukkan tentang ilmu Allah, bahwa Allah mengetahui segala apa yang ada di daratan atau yang ada di lautan, bahkan tidak sehelai daunpun jatuh kecuali Allah mengetahuinya.
 
2. Al-Kitabah, yakni kita meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta'ala menuliskan segala sesuatu yang terjadi sampai hari kiamat.
 
Diantara dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam surat al-An’am ayat 59 yang tadi saya bacakan:
 
وَلَا حَبَّةٖ فِي ظُلُمَٰتِ ٱلۡأَرۡضِ وَلَا رَطۡبٖ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَٰبٖ مُّبِينٖ  
 
"Dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Al Lauhul Mahfudz)". (QS. Al-An’am [6]: 59)
 
Demikian pula firman Allah subhanahu wa ta'ala:  
 
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِي كِتَابٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
 
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?, bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hajj [22]: 70)
 
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 
كتب الله مقادير الخلائق قبل أن يخلق السماوات والأرض بخمسين ألف سنة
 
“Allah subhanahu wa ta'ala telah menuliskan takdir-takdir seluruh mahluk pada lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi” (Shahih, HR. Muslim no. 2653)
 
3. Al-Masi’ah atau kehendak Allah subhanahu wa ta'ala.
 
Yakni kita mengimani bahwa, segala sesuatu tidak akan pernah keluar dari kehendak Allah subhanahu wa ta'ala, baik terkait perbuatan Allah subhanahu wa ta'ala maupun perbuatan hamba-Nya.
 
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
 
وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ  
 
“Dan tidaklah kalian berkehendak kecuali apabila dikehendaki oelh Allah Tuhan semesta alam.” (QS. At-Takwir [81]: 29)
 
4. Al-Khalqu, yakni kita mengimani bahwa segala sesuatu adalah ciptaan Allah subhanahu wa ta'ala.
 
Diantara dalilnya adalah Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
 
ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَيۡءٖۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ وَكِيلٞ  
 
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.” (QS.Az-Zumar [39]: 62)
 
Saudara sekalian demikianlah materi yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.
 
Akhukum fillah
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

0 komentar:

Posting Komentar