Kamis, 11 Januari 2018

Aqidah Imam Syafii Aqidah Salaf

Aqidah Imam Syafii Aqidah Salaf



Al-Imam Asy-Syafii berkata di awal khutbah "Ar-Risalah", "Segala puji bagi Allah sebagaimana Dia mensifati diri-Nya dan Dia di atas semua yang disifatkan oleh makhluk-Nya." (Ar-Risalah hal. 8)




Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Di sini beliau rohimahullah menjelaskan bahwa Allah memiliki sifat yang sesuai dengan apa yang Dia tetapkan bagi dzat-Nya dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rosul-Nya shollallahu 'alaihi wasallam." (Majmu' Fatawa 7/257)




Abu Ya'la membawakan sanadnya dari Yunus bin Abdil A'la Al-Mishri berkata, "Aku mendengar Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafii ketika beliau ditanya tentang sifat-sifat Allah dan apa yang harus diimani, beliau berkata, "Allah tabaroka wa ta'ala memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang diterangkan dalam Kitab-Nya dan diberitakan oleh Nabi-Nya shollallahu 'alaihi wasallam kepada umatnya, maka tidak ada alasan bagi siapa saja yang telah sampai kepadanya hujjah (Al-Qur'an was Sunnah) untuk menolaknya." (Siyar A'lamin Nubala 10/79-80)




Syaikh Muhammad Al-'Aqil menjelaskan, "Dari nash ini dan yang lain kita mengetahui madzhab Al-Imam Asy-Syafii rohimahullah dalam masalah sifat, kita juga mengetahui bahwa madzhab beliau selamat dari bid'ahnya ahli kalam serta kesesatan yang mereka utamakan dari ketundukan kepada dalil Al-Qur'an was Sunnah yang kadung mereka yakini sebagai sebuah agama." (Manhajul Imam Asy-Syafii Fi Itsbatil Aqidah hal. 333)




Maka aqidah Al-Imam Asy-Syafii dalam perkara Al-Asma' was Shifat sebagaimana aqidah Salafussholih yang menetapkan sifat-sifat Allah seperti yang Allah sifatkan bagi diri-Nya dan disifatkan oleh Rosul-Nya shollallahu 'alaihi wasallam sesuai dengan keagungan-Nya yan Mahasempurna tanpa tahrif (mengubah maknanya) seperti yang dilakukan oleh Asy'ariyyah, tanpa ta'thil (menolaknya) seperti yang dilakukan oleh Jahmiyyah, tanpa takyif (menanyakan bagaimananya) seperti yang dilakukan oleh falasifah, tanpa tasybih (menyerupakannya dengan makhluk) seperti yang dilakukan musyabbihah, tanpa tafwidh (menyerahkan makna sifat) seperti yang dilakukan mufawwidhoh.




Aqidah inilah yang diyakini Salafnya umat ini baik dari kalangan Shohabat Nabi, Tabi'in dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan seperti Abu Hanifah, Malik, Al-Auza'i, Ats-Tsawri, Al-Laits bin Sa'd, Ahmad bin Hanbal, Is-haq bin Rohuyah dan para Ulama Ahlissunnah sepeninggal mereka rohmatullah 'alaihim.


sb:
____________

Fikri Abul Hasan

Telegram #manhajulhaq

0 komentar:

Posting Komentar