Minggu, 07 Juni 2020

Terbentuknya Suara dan Huruf pada Organ-Organ Suara Manusia




بسم الله الرحمن الرحيم 
،ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَٰتِ وَٱلنُّورَۖ ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡ يَعۡدِلُونَ 
والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحَابَتِه أجمعين، والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد
 
Para pendengar Belajar Islam yang semoga Allah subhanahu wa ta'ala muliakan, setelah kemarin kita membahas tentang organ-organ suara. Pada kesempatan kita kali ini, bi idznillahi ta’ala, kita akan membahas mengenai cara terbentuknya suara dan huruf pada organ-organ suara manusia.
 
Terbentuknya suara pada organ-organ manusia dapat kita ketahui dengan 4 cara, sebagaimana terbentuknya suara dialam sekitar kita:
 
1. Benturan (Tashadum), yaitu benturan dua benda, misalnya tepukan tangan atau pukulan benda tertentu, maka dengan adanya dua benturan benda tersebut, terdengarlah suara oleh telinga kita
 
2. Menjauh/Terpisah (Tabaa’ud), yaitu terpisahnya dua benda, misalnya sobekan kertas atau kayu yang patah
 
3. Getaran (Ihtizaz), misalnya penggaris besi yang digetarkan
 
4. Gesekan (Ihtikak), misalnya menggergaji kayu.
 
Demikian juga terbentuknya huruf-huruf hijaiyah didalam organ-organ manusia sama persis seperti penjelasan diatas, dan berikut 3 hal penting cara terbentuknya huruf-huruf hijaiyah tersebut:
 
1. Huruf-huruf sukun
 
Huruf-huruf sukun keluar karena benturan antara dua ujung organ suara. Misalnya mim sukun:
 
أَمْ 
 
maka akan terdengar suaranya ketika dua bibir tersebut dirapatkan.
 
Apakah memungkinkan jikalau seseorang ingin mengucapkan huruf mim sukun akan tetapi kedua bibirnya tidak dirapatkan? Silahkan dicoba pasti susah.
 
2. Huruf-huruf berharakat
 
Sebagaimana kita ketahui keadaan huruf-huruf yang berharakat ada 3, yaitu fathah, kasrah dan dhammah.
 
Maka huruf-huruf yang berharakat, keluar karena adanya dua ujung organ suara yang saling menjauh, diiringi makhraj asli harakatnya, contoh:
 
مَ – مِ - مُ
 
Kalau tadi, ketika mim sukun dilafalkan dengan cara kedua bibirnya dirapatkan:
 
أَمْ
 
Adapun sekarang ketika dia berharakat, maka dijauhkan kedua bibir tersebut, untuk melafalkannya: 
 
مَ
 
Dan mim yang berharakat fathah ketika dilafalkan, dia diiringi oleh makhraj asli harakatnya. Apa makhraj asli harakat fathah?
 
Makhraj asli harokat fathah adalah alif, maka ketika kita melafadzkan huruf mim yang berharakat fathah tersebut, sejatinya kita sedang mengeluarkan huruf mim dan alif secara bersamaan:
 
مَ 
 
Demikian pula ketika kita mengucapkan huruf mim yang berharakat dhammah:
 
مُ
 
Maka dia akan diiringi oleh makhraj asli harakatnya yaitu wawu
 
 مُ  
 
Dan ketika kita mengucapkan huruf mim yang berharakat kasrah maka dia akan diiringi oleh makhraj asli harakatnya yaitu ya:
 
 مِ
 
yang kesemua makhraj asli harakat tersebut adanya di al Jauf (rongga tenggorokan dan rongga mulut).   
 
3. Huruf-huruf mad dan lien
 
Huruf-huruf mad dan lien keluar karena getaran pada pita suara di dalam tenggorokan, diiringi terbukanya mulut saat melafalkan alif.
 
Mad secara bahasa adalah ziyadah yang artinya menambah.
 
Adapun menurut istilah, mad adalah memanjangkan suara dengan salah satu dari huruf mad.
 
Huruf-huruf mad adalah:
 
ﹷ اْ    ،  ﹹ  وْ   ،  ﹻ  يْ  
 
Contoh
 
يَا
 
Ketika huruf yaa bertemu dengan alif sukun yang berharakat fathah dilafalkan, mulut terbuka dengan tanpa berlebihan, posis lidah dalam keadaan normal (tidak terangkat) dan pita suara bergetar, sehingga dengan keadaan tersebut keluarlah huruf alif mad pada huruf ya yang dipanjangkan tersebut:
 
 يَا 
 
Adapun ketika seseorang membaca wawu madiyah:
 
قُو أَنْفُسَكُمْ
 
maka bagian pangkal lidah terangkat saat melafalkannya disertai bibir yang dimonyongkan.
 
قُو أَنْفُسَكُمْ
 
Dan ketika seseorang membaca ya madiyah seperti:
 
فِي أَنْفُسِهِمْ
 
maka bagian tengah lidah terangkat saat melafalkannya, demikian.
 
Adapun lien Secara bahasa adalah lembut/lunak, dimana ketikan melafalkan huruf lien tersebut dilakukan dengan lembut tanpa adanya penekanan.
 
huruf-huruf lien ada 2 yaitu: 
 
ﹷ وْ    ،  ﹷ  يْ   
 
Contoh: 
 
خَوْف  -  قُرَيْش
 
Demikian yang disampaikan.
 
Akhukum fillah
 
Abu Fauzan

0 komentar:

Posting Komentar