Manfaat Mengingat Mati

“Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan (dunia), yakni kematian.” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi. Dan di-Hasan-kan oleh syeikh Al-Albani).

Keuatamaan Berinfaq Sadaqah

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.

Hati yang Bersih

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Lisan Cermin Seseorang

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tathayyur

Jika mempercayai kupu2 yang masuk rumah itu akan ada tamu yang datang, atau ketika cicak berbunyi saat selesai berbicara artinya perkataannya benar, atau kepercayaan2 lain yang menyerupai hal di atas apakah digolongkan syirik ?.

Sabtu, 31 Maret 2018

Hadist Palsu Tentang Maulid Nabi

:postbox: HADITS PALSU TENTANG MAULID NABI :closed_book: ۞ https://t.me/RisalahSunnah Terdapat hadits yang tersebar yang dianggap sebagai dalil untuk merayakan maulid (hari kelahiran) Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu hadits, من عظم مولدى كنت شفيعاله يوم القيامة. ومن انفق درحمـا فى مولدى فكانما انفق جبلا من ذهب فى سبيل الله “Barang siapa mengagungkan hari kelahiranku, niscaya aku akan memberi syafaat kepadanya kelak pada hari kiamat, dan barang siapa mendermakan satu dirham di dalam menghormati kelahiranku, maka seakan-akan dia telah mendermakan satu gunung emas di dalam perjuangan fi sabilillah” Mengenai hadits ini, sebuah pertanyaan diajukan kepada Syaikh Prof. Abdullah bin Jibrin rahimahullah. Beliau ditanya, “diantara para mubalig dan khatib ada yang mengatakan di atas mimbar mengenai perayaan maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barang siapa mengagungkan hari kelahiranku, niscaya aku akan memberi syafaat kepadanya kelak pada hari kiamat”. Mereka menganggap ini termasuk hadits dan tidak mengingkari riwayatnya. Apakah hadits ini termasuk hadits Nabi yang shahih? Apakah terdapat di Shahihain (Bukhari-Muslim), kitab sunan atau kitab hadits lainnya? Dijawab oleh Syaikh Ibnu Jibrin menjawab: “Hadits ini tidak shahih, tidak ada dalam riwayat kitab shahih (Shahih Bukhari atau Muslim) atau kitab sunan. Ini adalah hadits dusta (palsu). Perayaan maulid adalah bid’ah yang diingkari. Tidak pernah dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun sahabat beliau”. ۞: Penyusun: Ust. dr. Raehanul Bahraen ⏺ http://muslim.or.id/19617-hadits-palsu-barangsiapa-mengagungkan-hari BNN-kelahiranku.html •═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════• :honey_pot:◎❦ RISALAH SUNNAH ❦◎:honey_pot: ۞: https://t.me/RisalahSunnah ۞: https://t.me/MuliaDenganSunnah ۞: https://goo.gl/ozGo2Q ۞: Website : https://AsySyamil.com ۞: WA : 081381173870 Admin

Jumat, 30 Maret 2018

UNTUK SIAPA Al-QUR'AN ITU ..!?

* RENUNGAN ..

*🌻 UNTUK SIAPA Al-QUR'AN ITU ..!?

Ummat islam Sebenarnya tahu bila ditanya apa kitab sucinya?. Tanpa ragu dijawab : *"AL-QUR'AN"*

Lalu, bila ditanya lagi,"Untuk apa Al-Qur'an diturunkan?..., maka disini yg sebagian besar kaum muslimin menjawab kurang tepat. Daripada dikatakan keliru. Padahal Alloh Azza wa Jalla berfirman:

*"Sebuah kitab yg telah kami turunkan kepadamu yg Penuh barokah agar mereka mentadaburi ayat-ayatnya dan agar kamu memberi pelajaran kepada orang-orang yg berakal."(QS. Shood:29)*

1⃣Sungguh para shohabat Nabi sholallohu 'alaihi wa sallam adalah orang yg telah lebih dahulu  beramal dengan yg telah diperintah oleh Al-Qur'an dan meninggalkan apa yg telah dilarangnya. Dan mereka adalah orang yg telah meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dan sebagian kaum muslimin  sekarang telah banyak meninggalkan dan tidak mengambil pelajaran dari Al-Qur'an. Bahkan mereka hanya mengambil Al-Qur'an dan membacanya ketika ada yg meninggal dunia, bahkan mereka membacanya ketika dikuburan. Dan membacanya hanya di hari-hari ta'ziyah saja, atau disaat mereka tertimpa kehinaan dan perpecahan.

Maka benarlah firman Alloh Azza wa Jalla yg berbunyi:

*"Ketika Rasul berkata,"Ya Robbku sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini sesuatu yg diabaikan".(QS. Al-Furqon:30)*

Padahal Alloh menurunkan Al-Qur'an ini adalah untuk orang yg hidup agar mereka mengamalkannya didalam kehidupan mereka. Maka oleh sebab itu, Al-Qur'an  bukan untuk orang yg telah mati.

Orang yg sudah mati itu sudah terputus amalan mereka. Mereka sudah tidak mampu lagi untuk membacanya, apalagi mengamalkan isi Al-Qur'an.

Maka tak akan mungkin akan tersampaikan pahala orang yg membaca Al-Qur'an kepada mereka kecuali yg bila dilakukan oleh anaknya si mayit, Karena anak adalah usaha dari orang tuanya.

Rasululloh sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
*"Jika manusia telah mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga hal yaitu shodaqoh jaariyah, atau ilmu yg bermanfaat, atau anak sholih yg mendo'akannya."(HR. Muslim)*

Ibnu Katsir menyebutkan didalam Tafsirnya tentang ayat yg berbunyi:
*"Dan bahwasannya tidak ada bagi manusia (bila telah mati) kecuali yg telah dia usahakan,"(Qs. An-Najm:39)*
Beliau rahimahulloh berkata:" Yaitu tidaklah ia dibebankan atasnya dosa dari orang lain seperti halnya tidak pula mendapat pahalanya kecuali apa telah diusahakan oleh dirinya sendiri. Dan inilah ayat yg mulia yg oleh Imam Syafi'i rahimahulloh dikatakan bahwa *Bacaan Al-Qur'an tidak akan sampai kpd orang yg telah mati.* Dikarenakan itu bukan dari amalanya dan bukan hasil usahanya.
Dan bukan untuk ini Rasululloh sholallohu 'alaihi wa sallam menyeru umatnya. Dan tidak ada Rasululloh sholallohu 'alaihi wa sallam memotivasi mereka kepada perbuatan yg demikian. Dan tidak pernah Rasululloh sholallohu 'alaihi wa sallam menunjukan kpd hal itu dg nash yg shorih dan tidak pula sindiran atau isyarat.
Dan tidak pernah ada dinukil dari seorang shohabatpun.

Kalau seandainya(mengirim bacaan Al-Qur'an untuk mayit) adalah baik, pasti mereka para shohabat lebih dulu mengamalkannya daripada kita. Dan pintu untuk mendekatkan diri kpada itu, tentu terdapat didalam nash-nash yg banyak.

Adapun do'a dan shodaqoh maka hal itu telah jelas bisa terhubung dan telah dinashkan oleh pembuat syariat.

Dan pendapat yg rojih, adalah  dibencinya membaca Al-Qur'an untuk orang yg telah mati.

Dan pernah seorang ibu mendengar dari cerita salah seorang tetangganya yg sedang membacakan Al-Qur'an kepada anaknya yg sedang sakit, dan anaknya menjadi sehat.

Dia berkata:" Sesungguhnya anakku tidak jadi mati hingga dibacakan Al-Qur'an kpdnya.

Wanita itu mendengar surat Al-Fatihah dari radio maka dia berkata,"Aku tidak menyukainya karena itu mrngingatkan aku kpd saudaraku yg telah mati. Karena aku dulu membacakan itu atasnya.

Karena sesungguhnya manusia kebanyakan membenci kematian dan apa saja yg mengantarkan kepadanya.

2⃣ Sesungguhnya mayit yg dulu(semasa hidup) meninggalkan sholat, apa mungkin bisa mengambil faedah dari Al-Qur'an setelah dia mati?, padahal dia dikabarkan dg kebinasaan dan adzab.?.

*"Maka celakalah bagi orang yg sholat, yaitu mereka yg lalai dari sholatnya".(QS. Al- Maa'un:4-5)*
(Ini jika mengakhiri sholat dari waktu bukan meninggalkan sholat)

3⃣ Adapun hadits yg berbunyi:
" Bacakan Yasiin atas mayit² kalian"  maka Ibnul Qothoni terdapat kegoncangan, terhenti dan tidak dikenal. Imam Daruquthni berkata: "Ini hadits yg goncang sanad dan tidak dikenal matannya dan tidak shohih.

Dan tidak ada ketetapan dari Rasul dan para shohabat bahwa mereka membacakan kpd orang mati. Baik surat Yasiin atau Al-Fatihah atau yg lainnya dari Al-Qur'an.

Bahkan Rasululloh sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda kepada para shohabatnya ketika setelah mengubur mayit, dg ucapan:

*"Mohonkan ampun untuk saudara kalian, dan mintakan ketetapan, sesungguhnya sekarang dia sedang ditanya."(HSR. Abu Dawud dan lainnya)*

Seorang dai berkata:"waspadalah wahai manusia, bila engkau meninggalkan Al-Qur'an di dalam hidupmu dan tidak pernah kamu amalkan. Hingga kamu mendekati kematian. Mereka membacakan kepadamu surat Yasiin untuk kematianmu dg gampangnya!!, maka apakah Al-Qur'an ini diturunkan untuk kamu yg hidup atau untukmu ketika sudah mati?!..

4⃣Tidak ada Rasul sholalloh 'alaihi wa sallam mengajarkan shohabat, agar membaca Al-Fatihah di kuburan. Akan tetapi beliau mengajarkan agar mereka mengucapakan:
*"Assalamu'alaikum ahlal diyaar minal mukminin wa inna in syaa Alloh bikum lalaahiquun. As-alulloha lanaa wa lakumul 'aafiyah"(minal 'adzaab)= Keselamatan atas kalian wahai penghuni kampung dari orang2 yg beriman, dan sesungguhnya kami in syaa Alloh akan menyusul dg kalian. Aku memohon kepada Alloh untuk kami dan kalian keselamatan dari adzab(HR. Muslim dan lainnya)*

Inilah hadits yg mengajarkan kepada kita untuk mendoakan mayit. Dan bukan agar kita berdoa kepada mereka dan meminta kepada mereka.

5⃣Alloh yg telah menurunkan Al-Qur'an untuk dibacakan atas manusia yg memungkinkan mereka amalkan dimasa hidupnya. Sebagaimana firman Nya:

*"Untuk memperingati orang yg hidup (hatinya) dan membenarkan perkataan (adzab) terhadap orang² yg kafir."(QS. Yasiin:70)*

Adapun orang yg telah mati, mereka tidak bisa lagi mendengarnya dan tidak mungkin lagi mereka bisa beramal dengan Al-Qur'an.

Ya Alloh, berilah rezeqi kepada kami berupa amal berdasarkan Al-Qur'an yg Mulia diatas Ath-Thoriqoh Ar-Rosul sholallohu 'alaihi wa sallam

Semoga bermanfaat..

Saudaramu

Abu Ja'far

Amalan Memberi Minum Kepada Orang Lain

{ Amalan Memberi Minum Kepada Orang Lain }

Sebagian tabi’in mengatakan, “Barangsiapa yang banyak dosanya hendaklah dia suka memberikan minum. Apabila dosa-dosa orang yang memberikan minum kepada seekor anjing bisa terampuni, maka bagaimana menurut kalian mengenai orang yang memberikan minum kepada seorang beriman lagi bertauhid sehingga hal itu membuatnya tetap bertahan hidup!”

(lihat Syarh Shahih al-Adab al-Mufrad[1/500])

Oleh: Mutiara Risalah Islam

🗒 Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr. Musyaffa’ad Dariny, M.A.

📚Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI

☎Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik 👉http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI

Kamis, 29 Maret 2018

Kirim Fatihah Untuk Orang yang Sudah Meninggal

{ Kirim Fatihah Untuk Orang yang Sudah Meninggal }

Assalamu'alaikum pak ustadz mau Tanya, apa boleh surat al fatihah dikirim bacaannya untuk orang yang sudah meninggal? Syukron.

Jawab:

Waalaikumussalam warohmatulloh.

Menghadiahkan pahala bacaan fatihah atau surat lainnya atau menghadiahkan bacaan dzikir-dzikir ; tidak pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam maupun para sahabatnya.

Kalau boleh atau dianjurkan tentunya beliau dan para sahabatnya pernah melakukannya walaupun hanya sekali dalam hidupnya. Karena tidak ada satu kebaikan pun melainkan sudah pernah beliau sampaikan, baik melalui perkataan maupun perbuatan.

Dan menghadiahkan pahala bacaan Al-Quran dan dzikir ini tidak bisa kita qiyaskan dengan amalan haji dan sedekah. Karena Nabi dan para sahabat beliau tidak mengqiyaskan atau menyamakannya.

Kalau beliau dan para sahabatnya membedakannya, mengapa kita berani menyamakannya.

Wallohu a'lam.

Semoga bermanfaat.

Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam

Oleh: Mutiara Risalah Islam

📝  Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr.Musyaffa’ad Dariny, M.A.

📒  Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI

☎  Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik 👉 http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI

Allah Mendengarmu | Ustadz Dr. Syafiq Riza Bin Salim Basalamah, M.A

Tabligh Akbar : Allah Mendengarmu | Ustadz Dr. Syafiq Riza Bin Salim Basalamah, M.A
simak pada video berikut ini:


Apakah Doa dan Usaha Bisa Merubah Takdir?

Ayuk simak penjelasan Ustadz Abu Haidar As-Sundawy hafizhahullah pada video berikut ini:



Rabu, 28 Maret 2018

SEBUAH PENDIDIKAN INDAH TERUNTUK SANG BUAH HATI

*SEBUAH PENDIDIKAN INDAH TERUNTUK SANG BUAH HATI*

Kadang kita terlalaikan dalam mendidik anak anak kita untuk mengenalkan kepada mereka tentang sosok Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_.

Bagaimana jika ketika engkau menyisir rambut anakmu, engkau bisikkan kepadanya bahwa engkau melakukan hal tersebut karena Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda :

‎ : "ﻣﻦ
‎ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﺷﻌﺮ ﻓﻠﻴﻜﺮﻣﻪ"

‎[ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ 6493]

“Barang siapa yang memiliki rambut hendaknya dia muliakan.”

Ketika dirimu memberikan wewangian kepada anak-anakmu, beritahukan kepadanya engkau melakukan itu karena mencontoh Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda :

‎ "ﺣﺒﺐ ﺇﻟﻲ ﻣﻦ
‎ﺩﻧﻴﺎﻛﻢ ﺍﻟﻄﻴﺐ ﻭ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻭ ﺟﻌﻠﺖ ﻗﺮﺓ ﻋﻴﻨﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ"
‎[ﺇﺳﻨﺎﺩﻩ ﺣﺴﻦ . ﺗﺨﺮﻳﺞ ﻣﺸﻜﺎﺓ ﺍﻟﻤﺼﺎﺑﻴﺢ . 5189]

“Diberikan kecintaan kepadaku dari dunia kalian dengan minyak wangi dan wanita (Istri - istri) dan dijadikan ketenanganku ketika aku shalat.”

Disaat engkau mengantarkan anakmu ke sekolah agama, bisikkan ditelinganya Bahwa Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ pernah bersabda :

‎ﻣﻦ ﺳﻠﻚ ﻃﺮﻳﻘﺎً
‎ﻳﻠﺘﻤﺲ ﻓﻴﻪ ﻋﻠﻤﺎً ﺳﻬﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﻃﺮﻳﻘﺎً ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻨﺔ"
‎[ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ 2699]

“Barang siapa menempuh sebuah jalan untuk menimba Ilmu agama, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Syurganya.” (HR. Muslim)

Ketika dirimu tersenyum kepada anakmu, sampaikan padanya bahwasanya Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda :

‎ "ﺗﺒﺴﻤﻚ ﻓﻲ ﻭﺟﻪ ﺃﺧﻴﻚ ﻟﻚ
‎ﺻﺪﻗﺔ"
‎[ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ 2908]

“Senyum diwajah saudaramu adalah sedekah.”

Ketika dirimu memuji anakmu dengan kebaikan, sampaikan padanya bahwa Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ pernah bersabda :

‎ﻭ ﺍﻟﻜﻠﻤﺔ ﺍﻟﻄﻴﺒﺔ ﺻﺪﻗﺔ"
‎[ﺻﺤﻴﺢ ﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ 472]

“Dan Ucapan yang baik itu sedekah.”

Demikianlah kita secara tidak langsung menanamkan kebuah hati kita pengenalan terhadap Sunnah Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_.

Sungguh harapanmu berada diatas pundak anakmu, maka korbankanlah semua waktumu untuk mereka.

Wallahul Muwaffiq ila Shawaab.

Abu Abdillah Imam.
____________________________
BERSAMA MENUJU SYURGA
GROUP KAJIAN ISLAM AL MISK

Untuk Join Group Ikhwan & Akhwat:
WA dn SMS; 082365250000
#LK/PR#NAMA#UMUR#ALAMAT#NOHP
Untuk mendapatkan postingan Faidah Ilmu Agama setiap harinya.

Dan jangan lewatkan ikuti chanel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di: http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)
__________________________

Bagi yang Ingin berpartisipasi kebaikan dalam program Grup WA Al Misk, Silahkan donasikan infaq terbaik anda di : BNI Syariah , 800440000 a/n YAYASAN AL MISK. diharapkan donasi diakhiri dengan nominal : 500,-  Misal : 100.500,- untuk konfirmasi donasi : SMS/WA : 082365250000

SALAM DALAM SEBUAH ROMBONGAN

Syarah Bulughul Maram Kitab Jami’

*SALAM DALAM SEBUAH ROMBONGAN*

Dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu Alihi wasallam bersabda :

ٍيُجْزِئُ عَنْ اَلْجَمَاعَةِ إِذَا مَرُّوا أَنْ يُسَلِّمَ أَحَدُهُمْ, وَيُجْزِئُ عَنْ اَلْجَمَاعَةِ أَنْ يَرُدَّ أَحَدُهُمْ

Cukup bagi sebuah rombongan untuk mengucapkan salam salah satu dari mereka, dan cukup bagi sebuah rombongan untuk menjawab salam salah satu dari mereka. ( HR Ahmad dan Al Bayhaqy )
___________
Derajat Hadist.
Hadist diatas terdapat seorang rawi yang bernama Said AL Khuzai al madany, dan beliau dilemahkan oleh Ulama Hadist. Namun Syaikh Al Albany menyebutkan Syawahid yang lainnya untuk menguatkan hadist tersebut.

Kesimpulannya Hadist diatas Hasan, dan diantara yang menghasankannya adalah Syaikh Al BAssam didalam Syarah beliau terhadap bulughul Maram.
Wallahu A’lam.

___________
Syarah Hadist :
Didalam hadis diatas terdapat beberapa pelajaran penting :

1. Mengucapkan salam hukumnya sunnat, sedangkan menjawab salam hukumnya fardhu kifayah, jika satu orang telang mengucapkan, maka gugur atas yang lainnya.
2. Apakah diambil kesimpulan bahwa masing masing  mengucapkan salam jika bertemu,? Tentunya sangat mungkin, manakala mereka memasuki ruangan satu persatu, namun jika diwakilkan kepada satu orang, maka itu cukup.
3. Perhatian Syariat Islam didalam apa yang membawa kepada persatuan dan kesatuan, mengucapkan salam adalah sebuah tanda bersatunya hati mereka diatas kebaikan.

Tentunya disana banyak adab adab berkaitan dengan mengucapkan salam, telah kita sebutkan pada tulisan yang lalu.

Semoga Allah memberikan kekuatan kepada saya dan pembaca semuanya untuk selalu istiqamah dalam Syariatnya.

Wallahu A’lam Bishowab.

Abu Abdillah Imam
____________________________
BERSAMA MENUJU SYURGA
GROUP KAJIAN ISLAM AL MISK

Untuk Join Group Ikhwan & Akhwat:
WA dn SMS; 082365250000
#LK/PR#NAMA#UMUR#ALAMAT#NOHP
Untuk mendapatkan postingan Faidah Ilmu Agama setiap harinya.

Dan jangan lewatkan ikuti chanel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di: http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)

__________________________

Bagi yang Ingin berpartisipasi kebaikan dalam program Grup WA Al Misk, Silahkan donasikan infaq terbaik anda di : BNI Syariah , 800440000 a/n YAYASAN AL MISK. diharapkan donasi diakhiri dengan nominal : 500,-  Misal : 100.500,- untuk konfirmasi donasi : SMS/WA : 082365250000

Ketenangan yang Hakiki

Ketenangan yang Hakiki.

Sebuah kisah hidup seorang ulama Islam diceritakan oleh murid terbaiknya dialah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Sang murid adalah Al Imam Ibnul Qayyim Rahimahumallah, menggambarkan kepada kita makna kehidupan yang Hakiki.

Beliau Berkata :

وسمعت شيخ الإسلام أبن تيمية قدس الله روحه يقول: أن في الدنيا جنة من لم يدخلها لا يدخل جنة الآخرة.

وقال لي مرة: ما يصنع أعدائي بي؟ أنا جنتي وبستاني في صدري، إن رحت فهي معي لا تفارقني، إن حبسي خلوة، وقتلي شهادة، وإخراجي من بلدي سياحة.

وكان يقول في محبسه في القلعة: لو بذلت ملء هذه القاعة ذهباً ما عدل عندي شكر هذه النعمة.

Dan aku mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah – semoga Allah mensucikan ruhnya – berkata :

Sungguh didalam Dunia ini ada sebuah Syurga, siapa yang belum memasukinya maka dia tidak akan memasuki syurga Akhirat.

Beliau juga mengatakan padaku pada suatu hari :

Apa yang bisa dilakukan oleh musuhku atasku, aku.. sungguh Syurgaku dan keindahan kebunku ada didalam hatiku.
Kalau akau pergi maka dia akan ikut dengan ku, tak akan berpisah dariku.

Sungguh penahananku adalah Khalwatku- dengan Rabbku –
Penahananku adalah Syahadah
Pengusiranku adalah Siyahah – safar untuk mencapai keridhaan Allah .

Beliau juga mengatakan didalam penjara yang beliau huni :

Sungguh seandainya aku diberikan sepenuh penjara ini emas, sungguh tidak akan imbang dengan syukurku atas kenikmatan ini..
Al Wabil Ashayyib : 1/43 ))

Sebuah kenikmatan yang langka manakala seorang mendapatkan hakikat kehidupan yang demikian indah . Subhanallah .

Abu Abdillah Imam

___________________

BERSAMA MENUJU SYURGA
GROUP KAJIAN ISLAM AL MISK

Untuk Join Group Ikhwan & Akhwat:
WA dn SMS; 082365250000

#LK/PR#NAMA#UMUR#ALAMAT#NOHP

Untuk mendapatkan postingan Faidah Ilmu Agama setiap harinya.

Dan jangan lewatkan ikuti chanel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di:
http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)

AQIDAH AL-IMAM AL-BUKHARI RAHIMAHULLAH

*AQIDAH AL-IMAM AL-BUKHARI RAHIMAHULLAH*

KEMULIAAN SAHABAT RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wasallam
Tidak ada manusia yang lebih mulia dari kalangan ummat ini setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam daripada sahabat-sahabatnya.

Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah menjelaskan prinsip mulia diatas.
Beliau berkata :

‎وما رأيتُ فيهم أحدًا يتناول أصحابَ محمد صلى الله عليه وسلم، قالت عائشة: " أمروا أن يستغفروا لهم "، وذلك قوله: {رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ} [الحشر: 10]

“Dan aku tidak melihat seorangpun dari mereka (Ulama islam) menhina sahabat Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Berkata Aisyah radhiyallahu ‘anha : “ dan mereka diperintahkan untuk memintakan ampunan untuk mereka (sahabat)”.

Dikarenakan firman Allah :
“Wahai Rabb kami, berikanlah ampunan untuk kami dan saudara saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan jangan jadikan didalam hati kami kedengkian kepada orang yang beriman, wahai Rabb kami, sesunggunya engkau Dzat yang maha pengasih dan penyayang. (QS. Al-Hasyr : 10)
Demikian yang dituliskan oleh Al Imam Al-Bukhari rahimahullah.

Penjelasan :
Kemuliaan sahabat Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam adalah hal yang wajib diyakini oleh setiap muslim.

Allah Ta’ala berfirman :

‎لقد رضي الله عن المؤمنين إذ يبايعونك تحت الشجرة فعلم ما في قلوبهم فأنزل السكينة عليهم وأثابهم فتحاً قريباً

“Sungguh Allah telah ridha kepada kaum mukminin ketika mereka membaitmu dibawah pohon, Allah mengetahui apa yang ada dihati mereka dan Allah menurunkan ketenangan atas mereka dan memberikan balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat. (QS. Al-Fath: 18)
Didalam ayat diatas Allah menjelaskan bahwa mereka para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang telah Allah ridhai, dan ini adalah sebuah keutamaan.

Dalam Ayat lain Allah berfirman :

‎وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ

“Dan orang – orang yang pertama dalam keimanan, dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan, Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah.” (QS. At-Taubah: 100)

Tidak ada pilih lain bagi kita melainkan mencintai mereka. Dan tentunya sangat dilarang mencela dan menghinakan mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‎لا تَسبُّوا أَصحابي؛ فإنَّ أحدَكم لو أنفق مثل أُحُدٍ ذهبًا؛ ما أدرك مُدَّ أحدهم ولا نصيفَه

“Jangan kalian mencela sahabatku, karena sesungguhnya kalian jika berinfaq dengan seperti gunung uhud emas, maka tidak akan melampaui Infaqnya mereka satu genggam atau bahkan setengahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Didalam Hadist yang lain, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam mengancam orang yang mencela sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda :

‎من سبَّ أصحابي؛ فعليه لعنةُ الله والملائكةِ والناس أجمعين

“Siapa yang mencela sahabatku maka mereka akan mendapatkan laknat Allah, malaikatnya dan manusia seluruhnya.” (HR. Thabrani dari Abdullah bin Abbas dan disahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Sahihah : 2340)

Maka menjadi kewajiban kita untuk menjaga lisan agar tidak membicarakan mereka (para sahabat) kecuali dengan kebaikan dan mendoakan mereka dengan rahmat dan ampunan.

Untuk melengkapi penjelasan diatas, akan kami sebutkan beberapa hal yang perlu diketahui oleh kita semua terkait dengan sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

1.DEFINISI SAHABAT RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wasallam
Sahabat secara bahasa (etimologi) adalah : teman, kawan dan pendamping. (Lisanul Arab : 1/ 7-9)
Sedangkan secara Istilah syar’i adalah apa yang disebutkan oleh Al-hafidz Ibnu Hajar didalam Al-Ishabah :

‎أن الصحابي من لقي النبي صلى الله عليه وسلم مؤمنًا به، ومات على الإسلام،

Bahwa Sahabat adalah “siapa yang bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan beriman dengannya, serta mati diatas keislaman.” (Al-Ishabah : 1 / 2-3)

Sebagian ulama menambahkan dari definisi diatas sebuah tambahan :

‎و لو تخللته الردة

Walaupun terselingi dengan Riddah.
Artinya walaupun orang yang bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam keimanan tersebut pernah Murtad, asalkan dia meninggal dalam keadaan IMAN, maka dia dianggap sahabat.
Dan ini adalah pendapat yang paling kuat.
Dari definisi Al-Hafidz ibnu Hajar diatas, menjelaskann kepada kita bahwa orang yang buta yang bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam keadaan beriman dengannya, tetap dianggap sahabat walaupun dia tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Adapun yang melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertemu dengannya tidak dalam keadaan beriman dengannya, atau yang beriman dizamannya namun tidak bertemu atau melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dia bukan dikategorikan sahabat, namun dinamakan dengan MUHADHRAM.

Wallahu A’lam Bishowab
(Bersambung)

Abu Abdillah Imam
____________________________
BERSAMA MENUJU SYURGA
GROUP KAJIAN ISLAM AL MISK

Untuk Join Group Ikhwan & Akhwat:
WA dn SMS; 082365250000
#LK/PR#NAMA#UMUR#ALAMAT#NOHP
Untuk mendapatkan postingan Faidah Ilmu Agama setiap harinya.

Dan jangan lewatkan ikuti chanel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di: http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)

BERHIASLAH WAHAI SANG ISTRI

*BERHIASLAH WAHAI SANG ISTRI*

Kadang seorang istri yang telah Allah berikan hidayah untuk berhijab dengan hijab syar’i, dengan menutup auratnya dengan sempurna, kadang menganggap berhias dan bersolek bukan sesuatu yang istimewa.

“Ah kan juga bakal ditutup,” demikian anggapan sebagian para Istri.

Ini adalah sebuah kekeliruan. Menutup aurat bukanlah artinya kita tidak berhias dan bersolek untuk suami kita, justru dengan menutupi auratnya dari lelaki yang bukan mahramnya, dia dituntut untuk memperlihatkan keidahannya kepada suaminya.

Dahulu kala, para wanita dikalangan para sahabat sampai meminjam perhiasan milik temannya untuk berhias dihadapan suaminya.

Aisyah _radhiyallahu ‘anha_ bercerita,

‎أَنَّهَا اسْتَعَارَتْ قِلَادَةً مِنْ أَسْمَاءَ

bahwa beliau pernah meminjam kalung milik Asma’ _radhiyallahu ‘anha_. (HR. Bukhari dan Muslim)

Bahkan diriwayatkan dari Abdul Wahib bin Aiman, beliau berkata : Ayahku telah bercerita padaku :

“Pada suatu hari aku masuk kerumah ‘Aisyah _radhiyallahu ‘anha_, dalam keadaan beliau menggunakan baju indah dari daerah Qatar dengan harga lima dirham.”

Lalu ‘Aisyah _radhiyallahu ‘anha_ berkata kepadaku :

“Angkat pandanganmu kearah budak perempuan itu, sungguh dia tidak mau menggunakan baju itu dirumahnya. Sungguh aku pernah memiliki beberapa baju seperti itu, dan tidak ada seorang wanita pun di Madinah yang ingin berhias didepan suaminya, melainkan dia akan meminjam dari aku baju tersebut.”

Dan tentunya ketika seorang wanita berhiasa dihadapan suaminya, akan menarik kecintaan suaminya kepada dirinya, dan akan memberikan rasa senang ketika memandanginya.

Rasulullah _shallahu ‘alaihiwasallam_ pernah ditanya :

“Wanita bagaimana yang paling utama ?”

Beliau menjawab :

‎الَّذِى تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ، وَلاَ تُخَالِفُهُ فِيمَا يَكْرَهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ

“Jika dilihat menyenangkan, dan jika diperintah akan mentaatinya, dan tidak menyelisihi suaminya didalam hal yang dibenci oleh suaminya tentang dirinya dan hartanya.” (HR. Bukhari)

Semua yang engkau miliki dari kecantikan adalah miliki suamimu, maka kepada merekalah engkau perlihatkan.

Sebuah fenomena yang miris, bahkan menjadi sebab utama terjadinya perceraian, manakala seorang istri selalu terlihat kotor dirumahnya, namun ketika diajak ke _Mall_ atau keluar rumah, berhias dengan segala yang dia miliki dari perhiasan, untuk siapa ?

Curilah hati suamimu dengan berhias untuknya.

_Wallahu A’lam Bisshowab_.

Abu Abdillah Imam
____________________________
BERSAMA MENUJU SYURGA
GROUP KAJIAN ISLAM AL MISK

Untuk Join Group Ikhwan & Akhwat:
WA dn SMS; 082365250000
#LK/PR#NAMA#UMUR#ALAMAT#NOHP
Untuk mendapatkan postingan Faidah Ilmu Agama setiap harinya.

Dan jangan lewatkan ikuti chanel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di: http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)

SIAPAKAH DAYYUTS ?

💎 *SIAPAKAH DAYYUTS ?*

Dayyust sering kita dengar dalam kamus bahasa suami istri tentunya.
Siapakah sebenarnya dayyust sampai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengharamkan atasnya Syurga.

Beliau bersabda :

ثلاثة لا ينظر اللّه عزّ وجلّ إليهم يوم القيامة : العاقّ لوالديه ، والمرأة المترجّلة ، والدّيّوث

Tiga orang yang Allah tidak akan melihatnya dihari kiamat, seorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya dan wanita yang menyerupai lelaki, serta Dayyuts. ( HR An Nasai dari Abdullah bin Umar dan disahihkan oleh Syaikh Al Albany ).

Mari kita simak penjelasan tentang SIAPAKAH DAYYUTS ?

📌Berkata Al Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah :

أَنَّهُ الَّذِي يُقِرُّ الْخُبْثَ فِي أَهْلِهِ

Yaitu seseorang yang membenarkan kejelekan terjadi kepada keluarganya. ( Fathul Bary 10/406 )

Sifat Cuek dan masa bodoh terjadi atas keluarganya, inilah yang dinamakan Dayyust yang Allah tidak akan melihatnya kelak dihari kiamat dengan pandangan Rahmat, Wal ‘iyadzubillah.

Engkau bagi istrimu dan anak-anakmu adalah tauladan dan contoh. Maka diatas pundakmu tangung jawab mereka untuk engkau bawa selalu dalam kebaikan.

Barangkali lebih tegas untuk dikatakan CEMBURU. Benar Engkau harus cemburu disaat istrimu berdandan manis dihadapan sekawanan lelaki yang  bukan Mahramnya.

Disaat Istrimu menebar pesona dengan seyum manisnya kepada lelaki Asing, cemburu, benar engkau Harus cemburu dan marah sehingga terdorong untuk menghalangi Istrimu untuk terjatuh kedalam kemaksiatan.

Orang yang tidak memiliki sifat cemburu dialah Dayyust.

📝Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah :

والديوث : الذي لا غيْرة له

Dan Dayyust adalah yang  tidak memiliki kecemburuan kepada keluarganya. ( Majmu Fatawa : 32/141 )

Tidak ada istilah berdamai dengan Istri dalam kemaksiatan, karena engkau bukan dalam posisi bernegosiasi dengan Istrimu, namun engkau memiliki tongkat – perintah – untuk menyuruh istrimu meninggalkan kemaksiatan.

📑Komisi Fatwa Ulama Negeri Arab Saudi dengan kepemimpinan Syaikh bin Baz Rahimahullah mengomentari pertanyaan tentang dayyust, mereka mengatakan :

أطلق كلمة (الديوث) على كل من أقر الخبث في كل من له ولاية عليه؛ من زوجته وبنته وأخته ونحو ذلك، سواء كان الخبث زنا أو وسائل إلى الزنا، من كشف عورة أمام أجنبي وخلوة به، وتطيب عندالخروج ونحو ذلك مما يثير الفتنة، ويغري بالفاحشة،

Kalimat Dayyust itu diberikan kepada setiap yang membiarkan kejelekan terjadi kepada siapa saja yang berada dalam tanggung jawabnya, apakah Istrinya, anak perempuannya, saudarinya atau lain sebagainya.

Apakah kejelekan tersebut itu zina atau wasilah menuju perbuatan zina, apakah dalam bentuk membuka Aurat dihadapan lelaki asing dan berduaan dengannya ataukah menggunakan minyak wangi disaat kelura rumah atau lainnya yang akan menimbulkan fitnah. ( Lihat soal nomor :3246 )
Mengerikan, bahkan bukan hanya cemburu karena zina, namun cemburu terhadap  perbuatan lain yang menghantarkan kepada zina, Wal ‘iyadhu billah.

Mari kita jaga keluarga kita dengan menjadi seorang suami atau ayah yang bertanggung jawab.

Barokallahu fikum

Abu Abdillah Imam
📆 Banda Aceh - Sabtu,  8 Jumadal Akhir 1439 H / 24 Februari  2018 M
➖➖➖➖➖➖➖

Dan jangan lewatkan ikuti channel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di: http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)

APAKAH 2 RAKAAT SHALAT TAHAJJUD DAN 1 RAKAAT SHALAT WITIR DIKERJAKAN SEKALI SALAM ATAU TIDAK?

AL MISK:
📑  *1⃣APAKAH 2 RAKAAT SHALAT TAHAJJUD DAN 1 RAKAAT SHALAT WITIR DIKERJAKAN SEKALI SALAM ATAU TIDAK??*
*2⃣SHALAT QABLIYAH SUBUH DI RUMAH ATAU DI MASJID???*
❄❄❄❄❄❄❄ ❄❄❄❄
📩 *DISKUSI AGAMA AL MISK AKHWAT*

⁉ *Pertanyaan*

Assalamualaikum ustadz.

Pertanyaan 1⃣ : jika kita melakukan sholat tahajud dengan 2 rakaat tambah 1 rakaat witir .
Yang jadi pertanyaan ana 2 rakaat 1 witir ini di kerjakan langsung 3 rakaat sekaligus dg sekali salam atau bagaimana?
Jika ia sperti itu lalu di rakaat ke 3 nya apa kita juga membaca doa pendek setelah al-fatihah ustadz ?

Pertanyaan 2⃣: apa boleh kita mengerjakan sholat Qobliyah subuh itu di rumah setelah adzan , apa memang harus di masjid ustadz ya?

📝 *Dijawab oleh Ustadz Al Imam Abu Abdillah حفظه الله*

Wa laikumus salam Warahmatullah Wabarakatuh

*Pertanyaan pertama*: telah dijawab oleh Syaikh Ibnu Ustaimin didalam kitab beliau Syarhul Mumti’ :
Beliau berkata :

فيجوزُ الوِترُ بثلاثٍ ، ويجوزُ بخمسٍ ، ويجوزُ بسبعٍ ، ويجوزُ بتسعٍ ، فإنْ أوترَ بثلاثٍ فله صِفتان كِلتاهُما مشروعة :
الصفة الأولى : أنْ يَسْرُدَ الثَّلاثَ بِتَشهدٍ واحدٍ .
الصفة الثانية : أنْ يُسلِّمَ مِن رَكعتين، ثم يُوتِرَ بواحدة .
كلُّ هذا جَاءت به السُّنةُ ، فإذا فَعَلَ هذا مرَّةً ، وهذا مرَّةً : فَحَسَنٌ .
...
ويجوز أن يجعلها بسلام واحدٍ ، لكن بتشهُّدٍ واحدٍ لا بتشهُّدين ؛ لأنه لو جعلها بتشهُّدين لأشبهت صلاةَ المغربِ ، وقد نهى النبي صلى الله عليه وسلم أن تُشَبَّهَ بصلاةِ المغربِ

Maka dibolehkan melakukan shalat witir dengan tiga rakaat, boleh dengan lima Rakaat, boleh tujuh dan boleh sembilan rakaat.
Namun jika melakukan witir dengan tiga rakaat maka boleh baginya melakukan dua tata cara yang semuanya disyariatkan.
*Pertama* : Melakukan tiga rakaat dengan sekali salam
*Kedua* : dua rakaat salam kemudian menambah satu rakaat lagi dan salam kembali.
Keduan duanya memiliki sandaran dari Sunnah, jika melakukan yang pertama sesekali dan kedua sesekali, maka itu lebih baik.
Boleh menjadikan witir tersebut dengan sekali salam, namun dengan satu tasyahhud, bukan dengan dua tasyahhud. Karena jika dijadikan dua kali tasyahhud, maka akan menyerupai shalat Maghrib, dan kita telah dilarang untuk meniru Shalat Maghrib. ( Syarhul Mumti’ : 4/14-16 )
*Adapun pertanyaan kedua*,
jawabannya boleh bagi seseorang shalat Qabliyyah subuh dirumah, bahkan itu yang lebih Utama untuk melakukannya dirumah, jika tidak tertinggal jamaah atau takbiratul Ihram.

Wallahu A’lam Bishowab

Abu Abdillah Imam

📆 Banda Aceh - Jum'at, 7 Jumadal Akhir 1439 H / 23 Februari 2018 M
➖➖➖➖➖➖➖➖
Dan jangan lewatkan ikuti channel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di: http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)

AL MISK
Berbagi Ilmu Agama

HUKUM MENSELA-SELA JARI JEMARI DALAM WUDHU.

HUKUM MENSELA-SELA JARI JEMARI DALAM WUDHU.

Setelah seseorang mencuci kedua  tangannya ketika akan berwudhu, disunnahkan baginya untuk mensela - sela jari jemari kedua tangannya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda didalam Hadist Laqieth bin Sabrah :
Kalian sempurnakan wudhu, dan sela-selailah diantara jari jemari kalian, dan kuatkan didalam Istinsyaq ( memasukkan air kehidung ) kecuali jika kalian sedang berpuasa. ( HR Tirmidzi dan lainnya serta disahihkan oleh Syaikh Muqbil didalam Shahih Musnad : 1096 )

Para Ulama berbeda pendapat didalam hukum mensela sela jari jemari ketika berwudhu menjadi tiga pendapat :

Madzhab Malikiyyah mengatakan SUNNAT dijari kaki da WAJIB dijari tangan, dan didalam riwayat lain dari madzhab AL Imam Malik yang mengatakan wajib baik dijari kaki ataupun tangan.

Madzhab Hanafiyyah, Syafiiyah, dan Hanabilah mengatakan SUNNAT baik dijari tangan atau kaki.

Dari dua pendapat diatas yang lebih sesuai dengan dalil adalah pendapat kedua.

Bagaimana dengan perintah Rasulullah untuk mensela - sela jemari ? Bukankah perintah mengandung makna wajib ?

Berkata Al Imam Al Bassam Rahimahullah :

Yang memalingkan perintah Rasulullah dari wajib menjadi sunnah adalah keadaan air yang akan membasahi jari jemari walaupun tidak disela sela menggunakan tangan, sehingga wudhu tetap sah dengan sampainya air ke semua bagian jari jemarinya.
Sehingga hukum yang paling memungkinkan adalah MUSTAHAB.

Yang dimaksud dengan mensela sela diantara jari jemari adalah mengalirkan dan membiarkan air memasuki jari jemari, dan akan menjadi lebih sempurna jika memasukkan jemari kanan ke sela - sela jari kiri.
Wallahu A'lam Bishowab.

Faidah :

Datang sebuah Riwayat dari AL Mustaurrid bin Syaddad Radhiyallahu 'Anhu, beliau berkata :

Aku melihat Rasulullah jika berwudhu, beliau mensela-sela jari-jari kaki dengan menggunakan jari kelingkingnya. ( HR Abu Daud )

Hadist diatas telah dilemahkan oleh para Ulama, disebabkan didalam sanadnya ada seorang Rawi yang bernama ABDULLAH BIN LAHI'AH, dan beliau adalah seorang yang lemah.

Sehingga tidak ada panduan khusus dengan apa kita mensela-sela jari kaki, sehingga dengan jari yang manapun semuanya boleh, In Sya Allah.

Wallahu A'lam Bis Showab.

____________________
Lihat :
* AL Majmu' Syarhal Muhadzab : 1/455
* Zadul Ma'adz : 1/198
* Syarhul Mumti' : 1/175

Abu Abdillah Imam

___________________

BERSAMA MENUJU SYURGA
GROUP KAJIAN ISLAM AL MISK

Untuk Join Group Ikhwan & Akhwat:
WA dn SMS; 082365250000

#LK/PR#NAMA#UMUR#ALAMAT#NOHP

Untuk mendapatkan postingan Faidah Ilmu Agama setiap harinya.

Dan jangan lewatkan ikuti chanel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di:
http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)

Apa hukum membuang sampah ditong sampah orang lain

Assalamu'alaikum

Ada yg bertanya
Apa hukum membuang sampah ditong sampah orang lain

Mengingat beberapa hal

1/ pemilik rumah tak pernah mempublikasiakan kalau boleh membuang sampah ke tongsampah milik dia.

2/ ketika tak ada izin berarti kita telah mendzholimi si pemilik rumah tanpa sepengetahuannya

3/ letak kedzholimannya adalah memberatkan beban bagi sipemilik rumah kelak ketika mengangkut dan membawa sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Walau bebannya hanya sebesar dzarrah, karna Allah Maha  Cepat Perhitungan-Nya

semoga bisa terjawab dan dapat memberi manfaat bagi sipenanya dan kita semua

Syukron

Bolehkah Berdoa Dalam Bahasa Indonesia dalam Sholat?

[28/3 11.22] ‪+62 857-1026-4601‬: *🌸 Bolehkah Berdoa Dalam Bahasa Indonesia dalam Sholat? 🌸*

🌼 Mungkin bagi beberapa sahabat Mutiara Islam bertanya-tanya apakah boleh berdoa dengan Bahasa Indonesia dalam shalat? Berikut penjelasannya.

🌼 Sahabat, Jika seseorang berdoa dalam shalat (misal ketika sujud atau saat tasyahud akhir sebelum salam) di mana doa tersebut dibuat-buat sendiri dengan selain bahasa Arab, seperti itu tidak dibolehkan bahkan shalatnya batal.

🌼 Inilah pendapat dalam madzhab Syafi’i. Oleh karena itu, baiknya memang doa dalam shalat adalah doa yang ma’tsur yang berasal dari Al Quran dan As Sunnah, itu lebih selamat.

📝 Berikut penjelasan dari Imam Nawawi rahimahullah di mana beliau bagi menjadi dua pembahasan yaitu hukum untuk doa ma’tsur (yang ada nash dari Al Quran dan As Sunnah) dan hukum untuk doa yang tidak ma’tsur. Beliaurahimahullah berkata,

🌸 *Untuk doa ma’tsur (berasal dari Al Quran dan As Sunnah)*

Adapun jika doanya itu ma’tsur (berasal dari Al Quran dan As Sunnah), maka ada tiga pendapat dalam masalah ini di kalangan ulama Syafi’iyah.

➡ Pendapat pertama,
bagi yang tidak mampu berbahasa Arab, maka ia boleh membaca terjemah dari doa tersebut. Namun bagi yang mampu berbahasa Arab, tidak dibolehkan baginya membaca terjemahnya. Jika ia mampu berbahasa Arab dan tetap memakai terjemah, shalatnya batal.

➡ Pendapat kedua,
boleh membaca terjemah bagi yang bisa berbahasa Arab ataukah tidak.

➡ Pendapat ketiga,
tidak dibolehkan membaca terjemah baik yang mampu berbahasa Arab ataukah tidak karena pada saat itu tidak disebut darurat.

🌸 *Untuk doa yang tidak ma’tsur*

Untuk doa yang tidak ma’tsur (tidak berasal dari Al Quran dan As Sunnah) dengan selain bahasa Arab, *maka tidak dibolehkan dan ini tidak ada khilaf dalam madzhab Syafi’i dan shalatnya bahkan menjadi batal*. Hal ini berbeda jika seseorang membuat-buat doa dengan bahasa Arab, maka seperti itu dibolehkan dalam madzhab Syafi’i tanpa ada khilaf.
📚(Al Majmu’, 3: 181).

Salah seorang ulama Syafi’iyah, Muhammad bin Al Khotib Asy Syarbini rahimahullah berkata,

فَإِنَّ الْخِلَافَ الْمَذْكُورَ مَحَلُّهُ فِي الْمَأْثُورِ .أَمَّا غَيْرُ الْمَأْثُورِ بِأَنْ اخْتَرَعَ دُعَاءً أَوْ ذِكْرًا بِالْعَجَمِيَّةِ فِي الصَّلَاةِ فَلَا يَجُوزُ كَمَا نَقَلَهُ الرَّافِعِيُّ عَنْ الْإِمَامِ تَصْرِيحًا فِي الْأُولَى ، وَاقْتَصَرَ عَلَيْهَا فِي الرَّوْضَةِ وَإِشْعَارًا فِي الثَّانِيَةِ ، وَتَبْطُلُ بِهِ صَلَاتُهُ .

🍃“Perbedaan pendapat yang terjadi adalah pada doa ma’tsur. Adapun doa yang tidak ma’tsur (tidak berasal dalil dari Al Quran dan As Sunnah), maka tidak boleh doa atau dzikir tersebut dibuat-buat dengan selain bahasa Arab lalu dibaca di dalam shalat. Seperti itu tidak dibolehkan sebagaimana dinukilkan oleh Ar Rofi’i dari Imam Syafi’i sebagai penegasan dari yang pertama. Sedangkan dalam kitab Ar Roudhoh diringkas untuk yang kedua. Juga membaca doa seperti itu dengan selain bahasa Arab mengakibatkan shalatnya batal.”🍃
📚(Mughnil Muhtaj, 1: 273).

📝 Jadi berdasarkan pendapat dalam madzhab Syafi’i, *berdoa dengan selain bahasa Arab tidak dibolehkan dan membuat shalat menjadi batal*.

🌼 Sahabat, shalat adalah ibadah murni yang pelaksanaannya wajib mengikuti petunjuk Rasulullah ﷺ. Baik bacaan maupun gerakannya. Mengikuti sunnah Nabi adalah jalan yang terbaik. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

وَصَلُّوا كَمَا رَأَيتُمُوْنِي أُصَلِي

🍃“Dan shalatlah kalian sebagaimana melihat aku shalat.”🍃
(HR. Bukhari)

📝 Sumber : rumaysho.com

♻ Silahkan disebarluaskan tanpa menghilangkan informasi Kajian Islami Hasmi
🌼 Www.MasagusMD07.Blogspot.com 🌼
🔸Telegram : https://telegram.me/mickotdesign
🔸Instagram : @Masagus_MD07
🔸Daftar Kajian Islami Hasmi di whats app
✉ Ketik :
Daftar#nama#pekerjaan#kotadomisili#jeniskelamin
Kirim lewat Whats App ke 0812-3212-0848
📝 Pendaftaran lewat SMS tidak diterima
[28/3 16.19] ‪+62 857-1026-4601‬: *🌹Menjadi Keluarga Harmonis🌹*
👤by : Ustadz Arifin,S.H.I ( Asatidz HASMI / Pemateri Radio Fajri 99.3 FM ).

♻ Simak & download materinya,klik link dibawah ini :

https://drive.google.com/file/d/0B5eFBo8qshEFTXJPdGRzeTdzYXM/view?usp=drivesdk

📝 Catatan :
🍃Jangan mencukupkan diri untuk mengambil ilmu melalui internet sehingga lalai menghadiri majelis ilmu.Sangat banyak kebaikan dalam majelis ilmu.🍃

🌼 Www.MasagusMD07.Blogspot.com 🌼
🔸Telegram : https://telegram.me/mickotdesign
🔸Instagram : @Masagus_MD07
🔸Daftar Grup Kajian Islami HASMI di whats app
✉ Ketik :
Daftar#nama#pekerjaan#kotadomisili#jeniskelamin
Kirim lewat Whats App ke 0812-3212-0848
📝 Pendaftaran lewat SMS tidak diterima

Indahnya Berbagi

INDAHNYA BERBAGI.

Sebuah faidah berharga didalam pembahasan Shahih Al Imam Muslim  dimasjid Al Makmur Lampriet.

Rasullullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ، إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ

Tidaklah berkurang Harta dengan bersedekah, dan tidaklah Allah menambah untuk seorang Hamba ketika memafkan kecuali kemuliaan, dan tidaklah seseorang merendahkan hatinya Karena Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya.
( HR Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu )
Berkata Al Imam An Nawawy Rahimahullah :

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Memiliki dua makna,

pertama Allah akan memberikan keberkahan didalam Hartanya dan akan memalingkan Bahaya dari hartanya sehingga tergantikan kekurangan hartanya dengan keberkahan didalamnya.

Kedua : Allah akan memberikan Pahala diAkhirat sebagai Balasan kekurangan Harta yang telah dia sedekahkan.

Dan Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :

وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ، إِلَّا عِزًّا

Ini juga memiliki dua makna :

Pertama :sesuai Dhahir dari Makna Hadist diatas, seseorang yang dikenal dengan sifat pemaaf , akan menjadi seorang yang mulai dikaumnya.

Kedua : Maksudnya Allah akan membalasnya diakhirat dengan kemuliaan.

Dan Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ
Ini juga memiliki dua makna :

Pertama : Allah akan mengangkat untuknya kemuliaan didunia dengan Kerendahan hatinya karena Allah, sehingga menjadi orang yang mulia dimata Kaumnya.

Kedua : Allah akan memberikan Pahala diakhirat dengan kerendahan Hatinya didunia Karena Allah.

Dan bisa juga Maknanya Allah akan memberikan untuknya kemuliaan Dunia dan Akhirat.

( Lihat Syarh Muslim Karya Al Imam An Nawawy  Hadist Nomer : 2588 )

Wallahu A’lam Bishowab

Abu Abdillah Imam
__________
BERSAMA MENUJU SYURGA
GROUP KAJIAN ISLAM AL MISK

Untuk Join Group Ikhwan & Akhwat:
WA dn SMS; 082365250000
#LK/PR#NAMA#UMUR#ALAMAT#NOHP
Untuk mendapatkan postingan Faidah Ilmu Agama setiap harinya.

Dan jangan lewatkan ikuti chanel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di: http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@almisk)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)
__________

Bagi yang Ingin berpartisipasi kebaikan dalam program Grup WA Al Misk, Silahkan donasikan infaq terbaik anda di : BNI Syariah , 800440000 a/n YAYASAN AL MISK. diharapkan donasi diakhiri dengan nominal : 500,-  Misal : 100.500,- untuk konfirmasi donasi : SMS/WA : 082365250000

BERDAKWAH DENGAN MEDIA SOSIAL

AL MISK:
📑 *APA HUKUMNYA BERDAKWAH DENGAN MEDIA SOSIAL, SEDANGKAN DI ZAMAN RASULULLAH BELUM ADA MEDSOS, APAKAH TERMASUK PERKARA BARU?*
❄❄❄❄❄❄❄ ❄❄❄❄
📩 *DISKUSI AGAMA AL MISK AKHWAT*

⁉ *Pertanyaan*

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Apa hukumnya berdakwah dengan sosial media yang seperti banyak dilakukan oleh ustadz2 atau masyarakat kita sekarang misalkan by youtube wa ig dan lain2, sedangkan pada zaman rasulullah itu kan tidak ada medsos dan tidak pernah juga dicontohkan oleh Rasulullah menggunakan medsos, kembali lagi ke hadist misalkan kalau segala sesuatu yang tidak ada dicontohkan oleh Rasulullah maka amalan itu kan akan tertolak..
Nah itu bagaimana ukh?

📝 *Dijawab oleh Ustadz Al Imam Abu Abdillah حفظه الله*

Wa'alaykumussalam warahmatullah Wabarakatuh

*Jawaban*

Benar , datang sebuah Hadist, Bahwa RAsulullah Shallalahu Alaihi Wasallam bersabda :

من أحْدَثَ في أمْرِنا هذا ما ليس فيه  فهو رَدُّ

Siapa yang membuat perkara baru dalam agama  ini yang tidak ada contohnya dari kami, maka Amalan itu tertolak. ( HR Bukhari dan Muslim ).

*Dalam Hadist diatas, menunjukkan bahwa perkara yang dilarang untuk seseorang membuat – buat dan merekayasa adalah perkara dalam perkara Ibadah.*

Tidak boleh seseorang sebagai contoh membuat buat ajaran didalam tata cara Shalat yang tidak ada tuntunannya dari RAsulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Namun dalam perkara yang secara Asal dzatnya adalah perkara dunia, Rasulullah telah bersabda :

أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ

Kalian lebih tau dengan perkara Dunia kalian. ( HR Muslim )

Tentunya wajib diperhatikan disini adalah selama tidak melanggar Syariat. 

*Adanya sekian banyak aplikasi yang ada dizaman ini, itu semuanya adalah perkara dunia, yang hukum asalnya adalah Mubah mubah saja.*

Akan berubah menjadi dosa manakala digunakan dalam kemaksiatan, dan akan menjadi ladang pahala jika digunakan dengan kebaikan.

Dan kalau melihat fenomena seperti ini, sangat banyak Ulama Ahlus sunnah wal Jamaah dizaman ini yang menggunakan semua Hal diatas sebagai wasilah didalam berdakwah kepada Allah.

*Dan Kaidah yang benar adalah : wasilah ( metode ) didalam berdakwah boleh dilakukan sesuai dengan kondisi masyarakat, SELAMA TIDAK MELANGGAR SYARIAT, adapun konten dakwah itu sendiri adalah Tauqifiyyah ( wajib merujuk kepada konsep yang telah dijalani oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ).*

Wallahu A’lam Bishowab

Abu Abdillah Imam

📆 Banda Aceh - Minggu, 08 Rajab 1439 H / 25 Maret 2018 M
➖➖➖➖➖➖➖➖
Dan jangan lewatkan ikuti channel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di: http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)

AL MISK
Berbagi Ilmu Agama

BERAPAKAH NASAB ZAKAT UNTUK

AL MISK:
📑 *BERAPAKAH NASAB ZAKAT UNTUK PERDAGANGAN?*
❄❄❄❄❄❄❄ ❄❄❄❄
📩 *DISKUSI AGAMA AL MISK AKHWAT*

⁉ *Pertanyaan*

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ustadz ana ingin tanya berapa nasab zakat untuk perdagangan dan apakah modal barangnya yg dikeluarkan nisab atau keuntungannya?
Jazakallahu khairan ustadz

📝 *Dijawab oleh Ustadz Al Imam Abu Abdillah حفظه الله*

Wa'alaykumussalam warahmatullah Wabarakatuh

*Jawaban*

Wa alaikum salam warahmatullah wabarakatuh

*Zakat perniagaan telah diwajibkan oleh Sebagian para Ulama*. Mereka berdalil dengan Firman Allah :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ

Wahai orang orang yang beriman, kalian Infakkan apa yang baik dari apa yang kalian dapatkan dan apa apa yang kami keluarkan bagi kalian dari hasil bumi. ( QS : ِ Al Baqarah : 267 )

Berkata _Al Imam Ibnu Katsier Rahimahullah_ :

مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقَهُمْ مِنَ الْأَمْوَالِ الَّتِي اكْتَسَبُوهَا

Dari yang baik dari apa yang Allah berikan kepada mereka dari harta yang mereka usahakan.

Berkata _Al Imam Mujahid RAhimahullah_ :

.  : يَعْنِي التِّجَارَةَ بِتَيْسِيرِهِ إِيَّاهَا لَهُمْ

Yaitu Tijarah ( perniagaan ) yang Allah Mudahkan untuknya.

( LIhat Tafsir AL Imam Ibnu Katsier Rahimahullah )

Diatas adalah dalil yang menjadi Argumen bagi Ulama yang mewajibkan adanya Zakat Perniagaan.

Adapun cara mengeluarkannya adalah dengan cara sebagai berikut :

1. Menghitung laba yang dia miliki disaat itu.
2. Menghitung Hutang yang memungkinkan akan dibayar.
3. Jika dia memiliki hutang kepada orag lain, maka dikurangi dari hutang yang dia miliki.
4. Menghitung barang yang ada disaat akan mengeluarkan zakat, lalu dikonversikan  dengan harga jual disaat itu ( bukan Harga beli ).
5. Kemudian dijumlah semuanya, lalu dikeluarkan 2.5 % dari total semuanya.
6. Sebagai Faidah, pembayaran zakat perniagaan dilakukan jika terlengkap dua Syarat :

*Pertama : telah melebihi Nishab, yaitu dengan kurs  595 Gram perak*
*Kedua : telah genap satu tahun ( Khaul ).*

Wallahu A’lam Bishowab

Abu Abdillah Imam

📆 Banda Aceh - Ahad, 08 Rajab 1439 H / 25 Maret 2018 M
➖➖➖➖➖➖➖➖
Dan jangan lewatkan ikuti channel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di: http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)
> Web al-misk: www.almisk.or.id

AL MISK
Berbagi Ilmu Agama

Jangan Pernah Mencela Angin dan Masa/Waktu

{ Jangan Pernah Mencela Angin dan Masa/Waktu }

Bro, pernah denger gak yang komentar gini:

"Angin sialan, gak tahu waktu, tiba-tiba aja kenceng, mata gue sampe kelilipan"

"Hujan ini memang kagak pengertian, turun mendadak, gue jadi gak bisa berangkat, mana hari ini ujian lagi"

"Sial amat siang ini, super panas dah, gak bisa ngapa-ngapain gue, cuma depan kipas angin aja bisanya"

-Bukan apa-apa bro, ni dibahas dalam pelajaran TAUHID, yaitu "larangan mencela masa dan waktu"

-Ini termasuk yang mengurangi TAUHID kita, kalo pengen bercita-cita masuk surga tanpa hisab dan adzab, ni Tauhid perlu dijaga bener

-Nah, kalau TAUHID berkurang dan tidak dijaga dengan ilmu dan amal, bisa buyar harapan salah satu cita-cita tertinggi kita: masuk surga tanpa hisab

-Kenapa sih dilarang, gini bro, angin dan masa adalah perbuatan Allah dan Allah sendiri yang menekankan untuk hal ini dalam sebuah hadits

”Allah ’Azza wa Jalla berfirman,’Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah (pengatur) waktu, Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.” (HR. Muslim no. 6000)

-Mencela dan memakinya sama saja memaki perbuatan Allah yang menciptakan dan mengarahkan angin serta masa

-Sebenarnya semua takdir dan kejadian di semesta ini adalah perbuatan Allah, akan tetapi khusus angin dan masa sering jadi "sasaran umpatan dan makian" manusia yang kurang berilmu, dan termasuk kebiasaan orang Arab dahulunya mencela (masa) waktu dan dikaitkan dengan musibah

-Memang kelihatannya sepele bro, tapi kadang hal-hal sepele memang bisa berakibat fatal. Sepele bagi yang tidak berilmu dan tidak tahu

-Nah, yuk dakwahkan terus TAUHID kepada orang-orang terdekat kita dan keluarga tercinta, agat sama-sama bisa masuk surga tanpa hisab dan adzab, kemudian dakwah ke masyarakat

Penulis : Ustadz Raehanul Bahraen

Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam

Oleh: Mutiara Risalah Islam

📝  Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr.Musyaffa’ad Dariny, M.A.

🗒  Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI

📱  Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik 👉 http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI

Tersenyumlah Walau semua Tak Sindah Yang Kau Lukiskan

{ Tersenyumlah Walau semua Tak Sindah Yang Kau Lukiskan }

Sahabat. Kita boleh berhitung soal apa saja, tapi tidak soal taqdir.

Tersenyumlah…

Karena rizkimu tidak akan dimakan orang lain. Jodohmupun tidak akan tertukar. Dan di akhirat kelak, engkau hanya akan ditanya tantang amalmu, bukan tentang apa yang diamalkan orang lain.

Tersenyumlah…

Walaupun semua tak seindah yang kau lukiskan. Jika hari ini engkau tak bisa menjadi seperti yang kau inginkan, maka yakinilah…, bahwa engkau hanya berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain.

Jalanilah hari ini dengan amal-amal terbaik. Tak perlu cemas untuk esok yang belum tentu kau lalui. Cukup tuliskan saja semua rencana esokmu itu dengan azam (tekad/kemauan) yang kuat.
Namun ingat. Di ujung semua goresan rencana itu, ada pena yang telah di angkat dan lembaran-lembaran taqdir yang telah mengering.

Penulis: Ustadz Aan Chandra Thalib

Oleh: Mutiara Risalah Islam

📝  Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr.Musyaffa’ad Dariny, M.A.

🗒  Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI

📱 Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik 👉http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI

Amalkan ilmu-mu, agar tidak rugi dunia akhirat

{ Amalkan ilmu-mu, agar tidak rugi dunia akhirat }

Ibnul Jauzi -rohimahulloh- mengatakan:

"Orang yg paling kasihan adalah orang yg umurnya habis dalam (menuntut) ilmu, tapi dia *tidak mengamalkannya*!

Dia tidak menikmati kelezatan-kelezatan dunia, begitu pula kebaikan-kebaikan akhirat.

Sehingga dia datang dalam keadaan bangkrut, padahal hujjah atas dia begitu kuat".

Shaidul khaathir, hal 159

Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam

Oleh: Mutiara Risalah Islam

📝  Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr.Musyaffa’ad Dariny, M.A.

🗒  Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI

📱  Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik 👉 http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI

Tukar Arisan

[22/3 10.14] Admin WA Risalah Islam: { Tukar Arisan }

Tanya:

Jika kita mengikuti arisan trus kita jual ke org maksudnya tukar nama tetapi ada potongannya di anggap sebagai tanda terima kasih gimana tu hukumnya?

Jawab:

Wallohu a'lam. Menurut ana ga boleh. Krn itu sama dg tukar uang dg uang tp beda nominalnya. Riba jadinya.

Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam

Oleh: Mutiara Risalah Islam

📝  Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr.Musyaffa’ad Dariny, M.A.

🗒  Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI

📱  Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik 👉 http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI
[22/3 15.02] Admin WA Risalah Islam: { Memberi Uang Orangtua Tanpa Sepengetahuan Suami }

Mau tanya. Bagaimana hukumnya memberi sesuatu (uang) kepada orangtua kita tanpa sepengetahuan suami?

Jawab:

Kalau uangnya sendiri, maka jelas ini tidak menjadi masalah, karena itu hak dia.

Kalau itu uang suami, maka harus izin kepadanya.. Kecuali bila kadarnya sedikit, Wallohu a'lam.

Semoga bermanfaat.

Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam

✏  Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr.Musyaffa’ad Dariny, M.A.

📒  Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI

📱  Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik  👉 http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI

Mengadakan Pensi Dengan Diiringi Musik

{ Mengadakan Pensi Dengan Diiringi Musik }

Assalaamualaikum warohmatullah wabarokaatuh.

Ustad mau tanya bagaimana hukumnya sekolah 2 dasar islam yg mengadakan kegiatan pentas seni islami utk siswanya, yg kadang memakai musik2 tentang perjuangan islam untuk mengobarkan semangat,bagaimana sikap orang tua seharusnya?

Jazakumullah khoiron atas jawabannya.

Jawaban

Waalaikumussalam warohmatulloh wabarokatuh.

1. Hukum musik sudah dijelaskan keharamannya oleh Allah ta'ala dalam Alqur'an [QS Luqman 6], Sahabat Ibnu Mas'ud -radhiallahu anhu- sampai bersumpah, bahwa yang dimaksud dg "perkataan yg sia-sia" di ayat tersebut adalah "nyanyian". Dan yang dimaksud dg nyanyian dalam perkataan beliau adalah nyanyian yang diiringi oleh musik, karena itulah yang lazim terjadi di zaman beliau.

2. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga telah dengan sangat tegas mengatakan tentang haramnya alat musik, beliau telah bersabda: "Sungguh benar-benar akan ada banyak kaum dari umatku, mereka menghalalkan perzinaan, sutera (bagi lelaki), khamr, dan alat-alat musik". [HR. Bukhari 5590] ... lihatlah bagaimana beliau dalam sabda ini menyandingkan alat-alat musik dengan perzinaan dan khamr ... sehingga sebagaimana perzinaan dan khamr diharamkan, begitu pula alat-alat musik ... dan tidaklah alat-alat musik diharamkan, melainkan karena hasil musiknya.

3. Para ulama dahulu juga sudah ijma' akan haramnya alat-alat musik ini, sebagaimana ditegaskan Imam Nawawi dan imam-imam yang lainnya, rahimahumullahu jami'an.

4. Tidak ada perbedaan hukum haramnya alat musik, baik utk tujuan yang baik ataupun untuk tujuan yang tidak baik ... karena sesuatu yang haram tetaplah diharamkan, walaupun digunakan untuk tujuan baik, sebagaimana perzinaan untuk menafkahi keluarga, atau minum khamr untuk menenangkan jiwa.

5. Bila pengelola sekolah bisa dinasehati, maka sampaikan nasehat dengan baik dan santun ... bila belum bisa diterima, maka pertimbangkan untuk memindahkan anak ke sekolah lain, dengan memperhatikan maslahat dan mudharatnya ... yakinlah bila kita bertakwa kepada Allah, pasti Allah memberikan kita solusi, wallahu a'lam.

Semoga bermanfaat.

Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam

Oleh: Mutiara Risalah Islam

📝  Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr.Musyaffa’ad Dariny,M.A.

📚  Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI

☎  Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik 👉 http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI

Anda galau ? Hindari dan jauhi DUA hal ini

{ Anda galau ? Hindari dan jauhi DUA hal ini }

Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- mengatakan:

"Kekhawatiran, kegalauan, dan kesedihan itu datangnya dari dua arah:

- Salah satunya: dari cinta dunia dan terlalu berhasrat kepadanya.

- Yang kedua: dari kurangnya amal kebaikan dan ketaatan". [Kitab: Uddatus Shabirin, hal: 317]

Oleh karenanya, kebahagian itu sebenarnya bukan karena harta atau nikmat dunia.. betapa banyak orang yg bergelimang harta dan nikmat dunia, tapi hatinya kering dan tidak merasakan kebahagiaan dan ketenangan.

Itulah diantara sebab mengapa dunia dikatakan *menipu*, seakan dia yg membahagiakan, padahal kenyataannya tidak demikian.

Allah ta’ala berfirman:

"Jangan sampai kehidupan *dunia* itu menipu kalian!". [QS. Luqman: 33].

"Sungguh Allah hanyalah ingin mengazab mereka (kaum munafikin) dg harta dan anak² itu di kehidupan dunianya". [QS. Attaubah:55].

Kebahagiaan itu karena HATI kita sudah tidak lagi bergantung kepada apapun selain kepada Allah.. ketika HATI merasa begitu dekat dg Allah yg paling dicinta.

Kebahagiaan itu ketika HATI kita bersih dan 'kenyang' dg asupan yg tepat utk kebahagiannya.. yaitu dzikir dan amal ketaan kepada Allah ta'ala.

Sebagaimana dalam firman-Nya:

"Ingatlah, bahwa dg *berdzikir* hati-hati itu akan tenang (bahagia)". [QS. Arra’d: 28]

"Siapapun yg *beramal saleh* dlm keadaan beriman, baik pria maupun wanita, maka Kami benar-benar akan jadikan baginya kehidupan yg baik". [Annahl: 97].

Silahkan dishare.. Semoga bermanfaat..

Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam

Oleh: Mutiara Risalah Islam

📝  Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr. Musyaffa’Ad Dariny, M.A

📒  Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI

☎  Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik 👉 http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI

Selasa, 27 Maret 2018

MEMBACA SURAT YASIN PADA SAAT ZIARAH KE KUBURAN

AL MISK:
📑 *ADAKAH ANJURAN UNTUK MEMBACA SURAT YASIN PADA SAAT ZIARAH KE KUBURAN?*
❄❄❄❄❄❄❄ ❄❄❄❄
📩 *DISKUSI AGAMA AL MISK AKHWAT*

⁉ *Pertanyaan*

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Afwan ustadz, saya ingin bertanya. Adakah anjuran kita untuk membaca surat yasin pada saat ziarah ke kuburan. Jika tidak, dzikir apakah yang dianjurkan oleh Nabi Shallallahu'alaihi wassalam?
Jazakumullahu khairan

📝 *Dijawab oleh Ustadz Al Imam Abu Abdillah حفظه الله*

Wa'alaykumussalam warahmatullah Wabarakatuh

*Jawaban*

*Tidak ada sebuah nash baik dari Al Quran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang Shahih yang menganjurkan seseorang membaca sutar tertentu didalam Al Quran, apakah Surat Yasin atau lainnya.*

Benar ada sebuah Riwayat dari sahabat Anas bin Malik, bahwa RAsulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

 من دخل المقابر ثم  قرأ سورة يس خفف الله عنهم

Siapa yang memasuki kuburan kemudian membaca Surat Yasin, maka Allah a kan meringankan siksa penduduk didalam kuburan itu.

Namun "Hadist diatas telah dilemahkan oleh Ulama Ahlil Hadist, Bahkan Syaikh Al Albany Rahimahullah menghukumi dengan MAudu’ ( Palsu )* sebagaimana didalam Ad Dhaifah : 1291.

*Sehingga Al Imam Malik melarang pembacaan Surat yasin dikuburan.*

Adapun  dzikir tertentu didalam ziarah Kubur, Wallahu A’lam, kami tidak mendapatkan satu Nash pun yang mensyariatkan Dzikir tertentu didalam Ziarah Kubur, hanya saja Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjadikan Ziarah Kubur sebagai sebab untuk mengingat Akhirat.

Adapun doa, maka ada petunjuk dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa beliau membaca doa ketika akan memasuki tanah pekuburan.

Wallahu A’lam Bishowab

Abu Abdillah Imam

📆 Banda Aceh - Ahad, 08 Rajab 1439 H / 25 Maret 2018 M
➖➖➖➖➖➖➖➖
Dan jangan lewatkan ikuti channel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di: http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)
> web al-misk: www.almisk.or.id

AL MISK
Berbagi Ilmu Agama

Jabat Tangan dengan Guru Lawan Jenis

AL MISK:
📑 *BOLEHKH BERSALAMAN DENGAN SANG GURU YANG BERLAWANAN JENIS?*
❄❄❄❄❄❄❄ ❄❄❄❄
📩 *DISKUSI AGAMA AL MISK AKHWAT*

⁉ *Pertanyaan*

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sebuah pertanyaan terkait dengan salaman dengan sang Guru yang lawan jenis.

📝 *Dijawab oleh Ustadz Al Imam Abu Abdillah حفظه الله*

Wa'alaykumussalam warahmatullah Wabarakatuh

*Jawaban*

*Menyentuh lawan jenis yang bukan Mahramnya, baik Guru atau lainnya dan baik dengan bersalaman atau lainnya, itu telah dilarang oleh RAsulullah SHallallahu ALaihi Wasallam.*

Beliau bersabda :

لئن يطعن في رأس أحدكم بمخيط من حديد خير له من أن يمس امرأة لا تحل له

Sungguh seandainya seseorang ditusuk dikepalanya dengan Jarum dari besi lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya untuk disentuh. ( HR Thabrani dan disahihkan oleh Syaikh AL Albany Rahimahullah )

Didalam Hadist yang lain beliau bersabda :

إني لا أصافح النساء

Sungguh Aku tidak pernah menyentuh ( Bersalaman ) dengan Wanita. ( HR An NAsai dan disahihkan oleh Syaikh Al Albany Rahimahullah )

Maka penghormatan yang sebenarnya kepada Guru kita adalah dengan apa yang telah disyariatkan oleh Allah Dan Rasulnya.
Berikan masukan dengan cara yang baik dan sopan kepada Sang guru, In sya Allah mereka akan menerima, apalagi setelah merek mengetahui bahwa petunjuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lebih dari segalanya.

Adapun berjabat tangan dengan lawan jenis dengan mengggunakan pembatas, maka ini hal yang keliru.
Ada sebuah Hadist Dari ma’kil bin yasar, Bahwa RAsulullah Shallallahu ALaihi Wasallam bersabda :

كان يصافح النساء من تحت الثوب
Beliau jika bersalaman dengan wanita menggunakan pembatas ( dibalik pembatas )

Namun Hadist diatas diriwayatkan oleh Al Imam At Thabrani dan didalam sanadnya ada seorang Rawi yang bernama : Attab bin Harb. Dan dia adalah seorang yang lemah.

Berkata Syaikh bin BAz RAhimahullah :

الأظهر المنع من ذلك ( أي مصافحة النساء من وراء حائل ) مطلقا عملا بعموم الحديث الشريف ، وهو قوله صلى الله عليه وآله وسلم : " إني لا أصافح النساء " ، وسدّاً للذريعة

Yang Nampak adalah larangan ( menyentuh wanita dibalik pembatas ) secara muthlak sebagai penerapan sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam didalam hadist yang sahih dan mulia, yaitu sabdanya :

_“Sungguh aku tidak menyentuh wanita”_

Dan ini adalah bentuk penutupan pintu fitnah yang mungkin muncul.

( lihat catatan kaki kitab rasail hjab dan sufur : 69 )

Dan termasuk yang dilarang adalah menyentuh lawan jenis walaupun sudah lanjut usia.
Karena dalil yang mengharampan hal tersebut umum, dan tidak ada pengecualian yang disebutkan apakah karena factor usia atau lainnya.

Dinukil dari Islamqa.info dan sumber lainnya.

Wallahu A’lam Bishowab.

Abu Abdillah Imam.

📆 Banda Aceh - Ahad, 08 Rajab 1439 H / 25 Maret 2018 M
➖➖➖➖➖➖➖➖
Dan jangan lewatkan ikuti channel telegram Al-Misk untuk mendapatkan Audio kajian Al Ustadz Imam Abu Abdillah di: http://bit.ly/2bTSPaC

Dan ikuti Akun Media Sosial Al Misk lainnya:

> Instagram: https://www.instagram.com/_almisk_/ (@_almisk_)
> Facebook (FP): https://www.facebook.com/tahfidzulquranalmisk/ (Al Misk)
> web al-misk: www.almisk.or.id

AL MISK
Berbagi Ilmu Agama