Jumat, 16 Agustus 2019

JANGAN BANYAK BICARA, KECUALI PADA SEMBILAN PERKARA

📝 Fawaid Malam :


● قال الربيع بن خثيم - رحمه الله - :

*《 أقلوا الكلام ، إلا بتسع : تسبيح ، وتكبير ، وتهليل ، وتحميد ، وسؤالك الخير ، وتعوذك من الشر ، وأمرك بالمعروف ، ونهيك عن المنكر ، وقراءة القرآن 》.*

📓 |[ حلية الأولياء (2/109) ]|

*Robi' bin Khutsaim* rohimahulloh pernah berkata :

_"Sedikitkanlah berbicara, kecuali pada sembilan perkara :_

_1. Mengucapkan Tasbih (Subhanalloh)_

_2. Mengucapkan Takbir (Allohu Akbar)_

_3. Mengucapkan Tahlil (Laa ilaaha illalloh)_

_4. Mengucapkan Tahmid (Alhamdulillah)_

_5. Memohon doa kebaikan._

_6. Memohon perlindungan dari kejelekan._

_7. Kamu menyuruh perbuatan yang ma'ruf (yang baik)_

_8. Kamu melarang dari perbuatan yg mungkar (yg jelek)_

_9. Membaca Al-Qur'an."_

[ *HILYAYUL AULIYA'* , 2/109]

*Catatan :*

1. Intinya, hendaknya kita berusaha untuk tidak banyak berkata, kecuali untik kebaikan.

Apakah itu bentuknya kata-kata dzikir (utk mengingat Alloh), berdoa, amar ma'ruf dan nahi mungkar, membaca Al-Qur'an, berdakwah dan sebagainya.

2. Syari'at agama ini membimbing kita utk *lebih banyak diam daripada banyak berkata-kata,* kecuali dalam perkara kebaikan.

Dalam hadits *Abu Hurairah* rodhiyallohu anhu,  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

_“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah dia berkata yg baik atau hendaklah dia diam.”_

(HR *Imam Al-Bukhari*, no. 6018; *Muslim*, no.47)

Banyak diam, dan tdk berkata kecuali yg benar, maka *balasannya adalah jannah (surga)*

Dalam hadits *Sahl bin Sa’ad* rodhiyallohu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

_“Barang siapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) sesuatu yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, kuberikan kepadanya jaminan masuk surga.”_

(HR *Imam Al-Bukhori* no. 6474)

*Keterangan :*

- sesuatu yg ada diantara dua janggutnya, maksudnya adalah *lisannya.*

- sesuatu yg ada di antara kedua kakinya, maksudnya adalah *kemaluannya.*

3. Terhadap hadits Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu tsb di atas, para ulama menjelaskan :

A. *Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqolani* rohimahulloh menjelaskan :

_“Ini adalah sebuah ucapan ringkas yang padat makna. Bahwa semua perkataan itu bisa berupa kebaikan, keburukan, atau salah satu di antara keduanya._

_Perkataan baik (boleh jadi) tergolong perkataan yang wajib atau sunnah untuk diucapkan. Karenanya, perkataan itu boleh diungkapkan sesuai dengan isinya. Segala perkataan yang berorientasi kepadanya (kepada hal wajib atau sunnah) termasuk dalam kategori perkataan baik._

_(Perkataan) yang tidak termasuk dalam kategori tersebut berarti tergolong perkataan jelek atau yang mengarah kepada kejelekan. Oleh karena itu, orang yang terseret masuk dalam lubangnya (perkataan jelek atau yang mengarah kepada kejelekan), hendaklah diam.”_

( *Fathul Bari,* 10/446)

B. *Al-Imam An-Nawawi* rahimahullah menyebutkan dalam *Syarah Al-Arbain*, bahwa *Imam As-Syafi’i* rohimahulloh mengatakan :

_“Jika seseorang hendak berbicara, maka hendaklah dia berpikir terlebih dahulu. Jika dia merasa bahwa ucapan tersebut tidak merugikannya, silakan diucapkan. Jika dia merasa ucapan tersebut ada mudharatnya atau ia ragu, maka ditahan (jangan bicara).”_

C. *Al-Imam Abu Hatim Muhammad bin Hibban Al-Busti* rohimahulloh dalam kitabnya *Roudhotul ‘Uqola wa Nuzhatul Fudhola'*, (hal. 45) mengatakan :

_“Orang yang berakal selayaknya lebih banyak diam daripada bicara, karena betapa banyak orang yang menyesal karena bicara, dan sedikit yang menyesal karena diam._

_Orang yang paling celaka dan paling besar mendapat bagian musibah adalah orang yang lisannya senantiasa berbicara, sedangkan pikirannya tidak mau jalan”._

Beliau berkata pula di (hal. 47) :

_“Orang yang berakal seharusnya lebih banyak mempergunakan kedua telinganya daripada mulutnya._

_Dia perlu menyadari bahwa dia diberi d

ua telinga, sedangkan diberi hanya satu mulut, *supaya dia lebih banyak mendengar daripada berbicara.*_

_Sering kali orang menyesal pada kemudian hari karena perkataan yang diucapkannya, sementara diamnya tidak akan pernah membawa penyesalan._

_Menarik diri dari perkataan yang belum diucapkan itu lebih mudah daripada menarik perkataan yang telah terlanjur diucapkan._

_Hal itu karena biasanya apabila seseorang tengah berbicara, maka perkataan-perkataannya akan menguasai dirinya. Sebaliknya, bila tidak sedang berbicara maka dia akan mampu mengontrol perkataan-perkataannya.”_

Beliau menambahkan di (hal. 49) :

_“Lisan seorang yang berakal berada di bawah kendali hatinya. Ketika dia hendak berbicara, dia akan bertanya terlebih dahulu kepada hatinya. Apabila perkataan tersebut bermanfaat bagi dirinya maka dia akan bebicara, tetapi apabila tidak bermanfaat maka dia akan diam._

_Sementara orang yang bodoh, hatinya berada di bawah kendali lisannya. Dia akan berbicara apa saja yang ingin diucapkan oleh lisannya._

_Seseorang yang tidak bisa menjaga lidahnya berarti tidak paham terhadap agamanya.”_

4. Ingatlah selalu wahai saudaraku Muslimin....

Setiap ucapan yg kita sampaikan, *pasti didengar, diketahui dan dicatat oleh Alloh, dan kelak akan dimintai tanggung jawabnya oleh Alloh ta'ala.*

Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya :

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُوولًا

_"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung-jawaban."_ (QS. Al-Isra’:36)

Alloh ta'ala juga berfirman :

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

_"Tiada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."_ (QS. Qaf :18)

Semoga Alloh selalu memberi taufiq-Nya kepada kita, agar selalu berkata yg baik dan benar, serta dijauhkan dari perkataan yg sia-sia.

_Wallohu Waliyyut Taufiq...._

*Surabaya*, Jum'at pagi yg sejuk, 15 Dzulhijjah 1440 H / 16 Agustus 2019 M

✍ Akhukum fillah, *Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby*


Semoga bermanfaat bagi kita semuanya.

0 komentar:

Posting Komentar