Senin, 09 Desember 2019

Makna Al Hanifiyyah #1

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أمَّا بعد

Ikwah sekalian di grup whatsapp Belajar Islam, yang semoga dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, pada pertemuan ini akan saya jelaskan perkataan penulis tentang Al-Hanifiyyah, Ini adalah penjelasan bagian pertama, penulis rahimahullah berkata :

اعلم أرشدك الله لطاعته، أن الحنيفية ملة إبراهيم : أن تعبد الله وحده مخلصا له الدين

"Ketahuilah, semoga Allah memberikan kepadamu hidayah agar selalu taat kepada-Nya, bahwa Al-Hanifiyyah yakni Agama Ibrahim itu adalah anda beribadah hanya kepada Allah seraya mengikhlaskan ketaatan untuk-Nya"

Ikhwah sekalian, pada kalimat di atas, penulis menjelaskan tentang Al-Hanifiyyah yakni misi (risalah) yang dibawa oleh Nabi Ibrahim 'alaihi wa sallam sebagai Abul Anbiya atau bapaknya para Nabi, demikian pula ialah risalah yang dibawa oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yang tentunya umatnya pun diperintah untuk mengikuti risalah atau agama tersebut.

Allah subhanahu wa ta'ala dalam surat An Nahl ayat 123, Allah berfirman:

ثُمَّ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ أَنِ ٱتَّبِعۡ مِلَّةَ إِبۡرَٰهِيمَ حَنِيفٗاۖ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ  ١٢٣

“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan”. (An-Nahl [16]: 123).

Jadi Al-Hanifiyyah itu diambil dari kata "Ibrahim seorang yang hanif" pertanyaan selanjutnya : Lalu apa inti dari agama Nabi Ibrahim 'alaihis salam ? Jawabannya adalah ayat berikut, yakni Surat Az-zukhruf : 26-27 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:


وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦٓ إِنَّنِي بَرَآءٞ مِّمَّا تَعۡبُدُونَ  ٢٦ إِلَّا ٱلَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُۥ سَيَهۡدِينِ  ٢٧

“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah. tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku”. (az-Zukhruf [43]: 26-27)

Ikhwah sekalian, agama yang dibawa atau didakwahkan oleh Nabi Ibrahim kepada bapak dan kaumnya adalah :
Pertama, (إِنَّنِي بَرَآءٞ مِّمَّا تَعۡبُدُونَ) "Aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian sembah", yakni sikap berlepas diri dari segala yang diibadahi selain Allah subhanahu wa ta'ala. Karena itu kalimat selanjutnya (إِلَّا ٱلَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُۥ سَيَهۡدِين) "Tetapi aku menyembah Tuhan yang telah menjadikanku, Tuhan yang telah menciptakanku yakni Allah Rabbul 'alamin".

Jadi dalam kalimat pertama Nabi Ibrahim 'alaihis salam berlepas diri dari segala yang disembah oleh bapak dan kaumnya dan dalam kalimat yang kedua Nabi Ibrahim 'alaihis salam menetapkan ibadah hanya untuk Allah subhanahu wa ta'ala. Karena itulah kalimat di atas semakna dengan firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam surat An Nahl ayat 36 :

 وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”. (An-Nahl [16]: 36)

Inilah yang didakwakan oleh para Nabi, jadi ayat di atas menunjukkan dakwahnya para Rasul yakni ibadah hanya kepada Allah dan berlepas diri dari Thagut yakni segala sesuatu yang disembah selain Allah.

Walhasil, kesimpulannya Ikhwah sekalian, Al-Hanifiyyah itu adalah Agama Tauhid yang diringkas dalam kalimatnya yang agung yakni (لا إله إلا الله Laa ilaaha illallah, tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, kalimat (لا إله) Laa Ilaaha tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar, inilah sikap berlepas diri dari segala sesuatu yang diibadahi selain Allah, adapun (إلا الله) Illallah adalah sikap menetapkan bahwa yang berhak diibadahi hanyalah Allah subhanahu wa ta'ala.

Jadi itulah Al-Hanifiyyah, misi yang dibawa atau risalah yang dibawa oleh Nabi Ibrahim 'alaihis salam demikian pula yang dibawa oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bahkan oleh seluruh para Rasul

Ikhwah sekalian, demikianlah materi yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan dapat dipahami dengan baik dan tentunya bermanfaat.

Akhukum Fillah,
Beni Sarbeni Abu Sumayyah

0 komentar:

Posting Komentar