Selasa, 10 Maret 2020

Macam-macam Sunanul Fitrah #4

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أمَّا بعد

Ikhwah sekalian di grup whatsApp Belajar Islam yang dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala kita lanjutkan kajian kitab Fiqih Muyassar, kali ini kita masih membahas Thaharah (bersuci), bab ke-4 tentang Macam-macam Sunanul Fitrah bagian ke-4.

Ikhwah sekalian, pada kesempatan sebelumnya sudah saya sampaikan lima perkara yang termasuk Sunanul Fitrah dan saya kembali ingatkan bahwa yang termasuk dengan Sunanul Fitrah adalah beberapa perkara yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta'ala sehingga seorang muslim ada pada keadaan dan rupa yang paling indah.

Jadi sebelumnya sudah saya sampaikan lima perkara yang termasuk Sunanul Fitrah :
1. Istihdad (mencukur bulu kemaluan)
2. Khitan
3. Mencukur Kumis dan Memelihara Jenggot
4. Memotong Kuku
5. Membersihkan Bulu Ketiak

Selanjutnya penulis berkata :
"Selain lima Sunanul Fitrah di atas adalah bersiwak, menghirup air dalam hidung ketika berwudhu, berkumur-kumur dan membasuh barojim (kotoran yang ada di sela-sela jari) demikian pula isjtinja. Hal itu berdasarkan hadits Aisyah radhiyallahu ta'ala anha, beliau berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُاللهِ  صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ : قَصُّ الشَّارِبِ، وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ، وَالسِّوَاكُ، وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ، وَقَصُّ الْأظْفَارِ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ، وَنَتْفُ الْإِبْطِ، وَحَلْقُ الْعَانَةِ، وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ  قَالَ الرَّاوِيْ : وَنَسِيْتُ الْعَاشِرَةَ ،إِلاَّ أنْ تَكُوْنَ الْمَضْمَضَةُ

"Sepuluh perkara yang termasuk fitrah: (1) mencukur kumis, (2) memelihara jenggot, (3) bersiwak, (4) menghirup air ke hidung (ketika wudhu), (5) memotong kuku, (6) membasuh kotoran yang ada pada jari jemari, (7) mencukur bulu ketiak, (8) mencukur bulu kemaluan, dan (9) istinja.’” Salah seorang perawi hadits (Mush'ab bin Syaibah) berkata, “Dan aku lupa yang kesepuluh, mungkin berkumur-kumur.” (HR. Muslim)

Ikhwah sekalian demikianlah materi yang bisa saya sampaikan.

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

0 komentar:

Posting Komentar