Selasa, 13 September 2022

Lafadz Adzan & Iqamat

 Lafadz Adzan & Iqamat


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد
 
Saudara sekalian di grup whatsapp Belajar Islam, yang semoga dimuliakan oleh Allah rabbul 'alamin, kita lanjutkan kajian kitab Al Fiqhul Muyassar, kali ini bahasan tentang kalimat atau lafadz Adzan dan Iqamat.
 
Penulis berkata:
 
Pembahasan keempat; Kalimat Adzan dan Iqamah.
 
Kalimat Adzan dan Iqamah memiliki beberapa cara sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, diantaranya adalah yang dijelaskan dalam hadits Abi Mahdzurah,
 
Baginda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan adzan kepadanya secara langsung, kata Nabi:
 
“Ucapkanlah!
 
،الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
،أشهد أن لا إله إلا الله، أشهد أن لا إله إلا الله
،أشهد أن محمداً رسول الله، أشهد أن محمداً رسول الله
،حَيَّ على الصلاة، حَيَّ على الصلاة
،حَيَّ على الفلاح، حَيَّ على الفلاح
1.الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله  
 
Itulah kalimat-kalimat adzan, jadi ungkapan:
 
.الله أكبر، الله أكبر
 
itu dianggap satu kali.
 
Sementara dalam adzan diungkapkan
 
.الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر

Nah itu dua kali atau genap.
 
Adapun kalimat Iqamah adalah sebagai berikut:
 
،الله أكبر، الله أكبر
،أشهد أن لا إله إلا الله
،أشهد أن محمداً رسول الله
،حَيَّ على الصلاة، حَيَّ على الفلاح
،قد قامت الصلاة، قد قامت الصلاة
.الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله
 
Hal itu berdasarkan hadits Anas radhiallahu ta'ala anhu, beliau berkata:
 
“Bilal memerintahkan agar adzan itu genap sementara Iqamah itu ganjil kecuali bacaan (قد قامت الصلاة).”2
 
Dalam Adzan
 
.الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
 
Nah itu dua, jadi genap.
 
Sementara dalam Iqamat:
 
.الله أكبر، الله أكبر
 
Ini ganjil, jadi iqamat setengah dari adzan.
 
Dalam Iqamat ini satu kali atau ganjil kecuali bacaan  
 
قد قامت الصلاة قد قامت الصلاة

Walhasil kalimat adzan itu dua kali dua kali, sementara Iqamah satu kali satu kali, kecuali bacaan (قد قامت الصلاة) yang dibaca dua kali berdasarkan hadits di atas.
 
Saudara sekalian, inilah kalimat-kalimat adzan yang dianjurkan, hal itu karena Bilal membacanya ketika adzan baik dalam keadaan safar atau pun tidak bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampai beliau wafat.
 
Dan jika seseorang melakukan Tarji3 dalam adzan atau menggenapkan Iqamah4 maka tidak masalah, karena hal itu termasuk perbedaan yang diperbolehkan.
 
Penulis mengatakan tidak mengapa melakukan hal itu, seperti dilakuakan dibeberapa negara, misalnya Turki (Iqamatnya seperti adzan).
 
Dan dianjurkan pada adzan subuh setelah kalimat (حَيَّ على الفلاح) untuk mengucapkan (الصلاة خير من النوم) sebanyak dua kali5, hal itu berdasarkan riwayat Abu Mahdzurah, sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya:
 
“Jika adzan subuh maka kamu mengucapkan (الصلاة خير من النوم).”6   
 
Sauara sekalian yang dimuliakan oleh Allah rabbul 'alamin, demikianlah materi yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.
 
Akhukum fillah
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

[1] Diriwayatkan oleh Abu Dawud (503), dan Ibnu Majah (708), dishahihkan oleh al-Albani (Shahih Sunan Abi Dawud, no. 581)

[2] Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 605), dan Muslim (no. 378) dan ini adalah redaksi dalam riwayat al-Bukhari.

[3] Tarji secara bahasa artinya mengulang, maksudnya membaca dua kalimat syahadat dengan pelan terlebih dahulu, kemudian mengulangnya lagi dengan suara keras.

[4] Yakni membaca Iqamat seperti Adzan, ini adalah pendapat ulama-ulama Hanafiyyah.

[5] Para Ulama menyebutnya dengan Tatswib, secara Bahasa artinya berbalik, hal itu karena ketika seorang mudzin melafalkan kalimat tersebut maka seolah-olah dia kembali kepada perkataan yang mengandung anjuran untuk segera melakukan shalat.

[6] Diriwayatkan oleh an-Nasai (2/ 7, 8) dan dishahihkan oleh al-Albani (Shahih Sunan an-Nasai, no. 628)

0 komentar:

Posting Komentar