Selasa, 13 September 2022

Penjelasan Dalil Ihsan #1

 Penjelasan Dalil Ihsan #1


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد
 
Saudara sekalian di grup whatsapp Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah rabbul 'alamin, kita lanjutkan kajian kitab Tsalatsatul Ushul, kali ini saya akan menjelaskan dalil-dalil Ihsan yang dibawakan oleh penulis.
 
Pertama, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
 
إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحۡسِنُونَ  ١٢٨
 
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. An-Nahl [16]: 128)
 
Syaikh As-Sa’di rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan ayat di atas, beliau berkata:
 
“Allah senantiasa bersama orang-orang bertaqwa yang selalu berbuat kebaikan, yakni dengan pertolongan dan hidayah-Nya, mereka adalah orang-orang bertakwa, yang senantiasa menjaga diri dari kekufuran dan kemaksiatan,
 
"Mereka pun orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan dalam Ibadah kepada Allah, yakni mereka beribadah kepada Allah seolah-olah mereka melihat-Nya, dan jika mereka tidak melihat-Nya maka sungguh Allah melihat mereka,"
 
"Juga dengan berbuat kebaikan kepada mahluk, yakni dengan memberikan kemanfaatan bagi mereka dari berbagai sisi (kebaikan).”1  
 
Jadi Syaikh As-Sa'di menjelaskan bahwa firman Allah subhanahu wa ta'ala:
 
 مُّحۡسِنُونَ
 
Adalah orang-orang yang senantiasa berlaku ihsan dan berlaku baik dalam ibadah yang mereka lakukan.
 
Saudara sekalian, orang yang beribadah seperti itu, tentunya dia akan berusaha untuk beribadah dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan baginda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
 
Orang yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah rabbul 'alamin, berusaha memaksimalkan ibadah yang dia lakukan, yaitu dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan baginda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
 
Dimana, ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Nabi adalah syarat diterimanya ibadah yang kita lakukan.
 
Kedua, Allah subhanahu wa ta'ala berfiman:
 
وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱلۡعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ  ٢١٧ ٱلَّذِي يَرَىٰكَ حِينَ تَقُومُ  ٢١٨ وَتَقَلُّبَكَ فِي ٱلسَّٰجِدِينَ  ٢١٩ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ  ٢٢٠
 
“Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. As-Syu’ara [26]: 217-220)
 
Allah subhanahu wa ta'ala melihat semua gerak gerik kita, Allah melihat ibadah yang kita lakukan, Allah melihat ketika kita sujud, ruku dan melihat semua keadaan kita.
 
Syaikh As-Sa’di dalam kitab tafsirnya menjelaskan ayat di atas, kata beliau:
 
“Ketika seorang hamba menghadirkan dalam hatinya bahwa Allah subhanahu wa ta'ala melihat semua keadaannya, mendengar setiap ucapannya, mengetahui apa yang ada dalam hatinya berupa tekad, keinginan dan niat. Maka sungguh semua itu membantunya untuk mendapatkan tingkatan Ihsan.”2
 
Yaitu berbuat sebaik-baiknya ibadah kepada Allah rabbul alamin.
 
Saudara sekalian yang dimuliakan oleh Allah rabbul 'alamin, demikianlah penjelasan dalil-dalil Ihsan yang dibawakan oleh penulis #1, insyaAllah masih kita lanjutkan dengan penjelasan dalil Ihsan yang dibawakan oleh penulis.
 
Semoga apa yang saya sampaikan dipahami dengan baik dan bermanfaat.

Akhukum fillah
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

[1] Tafsir as-sa’di 1/452.

[2] Tafsir as-sa’di 1/599

0 komentar:

Posting Komentar