Selasa, 14 Januari 2020

Sunnah-sunnah ketika Buang Hajat




بسم الله الرحمن الرحيم 
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أمَّا بعد 
 
Ikhwah sekalian di grup whatsApp Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Kita lanjutkan kajian kitab Fiqih Muyassar, kali ini kita masih membahas Thaharah (bersuci), bab ke-3 tentang sunnah-sunnah masuk WC.
 
Masalah ketiga, Sunnah-sunnah masuk WC. Disunnahkah bagi orang yang masuk WC untuk membaca do’a berikut ini terlebih dahulu:
 
بسم الله اللهم إني أعوذ بك من الخبث والخبائث
 
“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki maupun setan perempuan”.
 
adapun ketika keluar dari WC membaca do’a berikut:
 
غفرانك
 
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ampunan”.
 
Demikian pula disunnahkan untuk mendahulukan kaki yang kiri ketika masuk WC, adapun ketika keluar maka mendahulukan kaki kanan. Selanjutnya di antara Sunnah ketika buang hajat adalah tidak membuka aurat (celana) sehingga dia benar-benar jongkok mendekat ke lantai. Maksudnya agar tidak terlihat orang lain auratnya.
 
Kemudian jika seseorang buang hajat di tempat terbuka, maka dianjurkan menjauh sehingga sampai tidak terlihat oleh orang lain. Dalil semua anjuran di atas adalah hadits Jabir radhiyallahu anhu, beliau berkata: “Aku pernah pergi beserta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah buang hajat kecuali pergi jauh sampai tidak terlihat”. (Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 2), dan Ibnu Majah (no. 335) dengan lafazh hadits beliau, sanadnya shahih, lihat Shahih Ibni Majah (1/ 60)
 
Demikian pula hadits Ali radhiyallahu anhu, beliau berkata: Bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 
 
ستر ما بين الجن وعورات بني آدم إذا دخل الخلاء، أن يقول: بسم الله
 
“Penutup antara Jin dan aurat manusia ketika masuk WC adalah membaca Bismillah”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no. 297), at-Tirmidzi (no. 606), dihasankan oleh Ahmad Syakir dalam Hasyihah at-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami ash-Shagir (no. 3611))
 
Demikian pula hadits Anas radhiyallahu anhu bahwa, baginda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika hendak masuk WC, beliau membaca:  
 
اللهم إني أعوذ بك من الخبث والخبائث
 
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki maupun setan perempuan”. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari (142), dan Muslim (375))
 
Dan hadits Aisyah radhiyallahu anha:
 
كان - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - إذا خرج من الخلاء قال: غفرانك
 
“Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika hendak keluar dari WC selalu membaca ghufranak (غفرانك)”.  (Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 17), at-Tirmidzi (no. 7), beliau berkata: “Hasan Garib”. Dan dihasankan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami ash-Shagir (no. 4707))
 
Juga hadits Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma:
 
أن النبي - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كان إذا أراد الحاجة لا يرفع ثوبه حتى يدنو من الأرض
 
“Sungguh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika hendak buang hajat, beliau tidak mengangkat pakaiannya sehingga sudah mendekat di lantai (jongkok)”. (Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 14), at-Tirmidzi (no. 14), dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami ash-Shagir (no. 4652))
 
Ikhwah sekalian demikianlah materi yang bisa saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat dan tentunya bisa dipahami dengan baik.
 
Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

0 komentar:

Posting Komentar