Kamis, 02 Juni 2022

Definisi Shalat dan Keutamaannya

 Definisi Shalat dan Keutamaannya


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد
 
Saudara sekalian di grup whatsapp Belajar Islam, yang semoga dimuliakan oleh Allah rabbul 'alamin, kita lanjutkan kajian kitab Al Fiqhul Muyassar, kali ini kita masuk bahasan tentang shalat.
 
Bab pertama yaitu tentang: Definisi Shalat, Kutamaan Shalat, dan Kewajiban Shalat Lima Waktu.
 
1.Definisi Shalat
 
Kata shalat secara bahasa adalah do’a. Adapun secara syariat atau secara istilah adalah:
 
عِبَادَةٌ ذَاتُ أَقْوَالٍ وَأَفْعَالٍ مَخْصُوْصَةٍ، مُفْتَتَحَةٌ بِالتَّكْبِيْرِ، وَمُخْتَتَمَةٌ بِالتَّسْلِيْمِ
 
“(Shalat adalah) Ibadah yang meliputi ucapan dan perbuatan secara khusus, yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam.”
 
Rinciannya akan dijelaskan pada bab-bab berikutnya In sya Allah.
 
2. Keutaman Shalat
 
Shalat adalah rukun Islam paling utama setelah mengucapkan dua kalimah syahadat, bahkan shalat merupakan tiang agama, yang ditetapkan kewajibannya oleh Allah subhanahu wa ta'ala kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam Mi’raj di atas langit yang ketujuh,
 
Hal itu menunjukan pentingnya kedudukan shalat dalam kehidupan seorang Muslim. Bahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika tertimpa sesuatu maka beliau segera melakukan shalat, karena shalat adalah munajat kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
 
Banyak sekali hadits yang menunjukan keutamaan shalat, diantaranya:
 
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
 
“Shalat yang lima (waktu), dari shalat Jum’at ke shalat Jum’at lainnya, dari Ramadhan ke Ramadhan lainnya, adalah penghapus dosa diantara keduanya selama pelakunya meninggalkan dosa besar.”1
 
Jadi, antara shalat maghrib sampai Isya, itu dosa-dosa kecil dihapuskan oleh Allah, antara shalat Isya sampai subuh dosa-dosa kecil dihapuskan oleh Allah dan seterusnya.

Antara satu jumat dengan jumat, itu dihapuskan dosa-dosa kecilnya oleh Allah subhanahu wa ta'ala, antara ramadhan ke ramadhan yang lain pun demikian. Adapun dosa besar tentunya harus melalui taubat secara khusus.
 
Demikian pula sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
 
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ. قَالُوا لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ, قَالَ فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُواللَّهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا
 
“'Bagaimana pendapat kalian, jika ada sungai di depan pintu salah seorang diantara kalian, dia mandi di sungai itu setiap hari sebanyak lima kali, apakah ada kotoran yang tersisa padanya?' para shahabat menjawab: 'Tidak tersisa padanya kotoran sedikit pun', Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan: 'Itulah perumpamaan shalat yang lima waktu, dengannya Allah subhanahu wa ta'ala menghapus kesalahan-kesalahan'." (HR. Al-Bukhari no. 528, Muslim no. 667)  
 
Kata ad-Daran dalam hadits di atas artinya kotoran. Itu perumpamaan yang digambarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang keutamaan shalat lima waktu.
 
Saudara sekalian yang dimuliakan oleh Allah, demikianlah materi yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

[1] Diriwayatkan oleh Muslim (no. 233), di kitab asli al-Fiqhul Muyassar kalimatnya (إذا اجتنبت الكبائر) pakai huruf ta, sementara dalam kitab Shahih Muslim adalah sebagaimana di atas (tanpa huruf ta), penj

0 komentar:

Posting Komentar