Selasa, 07 Juni 2022

Tentang Perkara Kedua - Amal

 
                
Tentang Perkara Kedua - Amal


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أمَّا بعد
 
Ikhwah sekalian di grup WhatsApp Belajar Islam, yang semoga dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, pada pertemuan sebelumnya sudah saya sampaikan tentang kewajiban pertama yaitu Ilmu, adapun pada kesempatan ini akan saya sampaikan bagian yang kedua, yakni Amal.
 
Ikhwah sekalian,
Kewajiban kedua: mengamalkan ilmu, dan inilah tujuan dari ilmu itu sendiri, yakni untuk diamalkan, sebagimana yang dikatakan oleh sahabat Ibnu Mas'ud Radhiyallahu ta'ala anhu,
 
 تَعَلَّمُوا تَعْلَمُوا , فَإِذَا عَلِمْتُمْ فَاعْمَلُوا
"Belajarlah, belajarlah, jika kalian sudah mengetahui maka amalkanlah". (Atsar Shahih. Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Baar dalam Al-Jaami' (1/705 no.1266))
 
meninggalkan amal ada yang sifatnya kekufuran, ada yang sifatnya kemaksiatan, ada yang sifatnya makruh, bahkan ada juga yang sifatnya mubah.
 
Misalnya ilmu tentang Tauhid, jika tidak diamalkan sehingga seseorang menyekutukan Allah, maka itu mengakibatkan kekufuran. Ilmu tentang wajibnya berbakti kepada orang tua, jika tidak diamalkan maka mengakibatkan kemaksiatan. Kemudian Ilmu tentang tata cara shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika sunnah-sunnahnya ditinggalkan, maka hukumnya makruh.1
 
Ilmu tentang perkara-perkara mubah yang dilakukan oleh baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, misalnya tentang macam makanan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika seseorang meninggalkannya maka itu adalah perkara yang mubah.2
 
Orang yang tidak mengamalkan ilmunya padahal dia tahu, maka sifatnya sama dengan orang-orang Yahudi, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
 
أَتَأۡمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلۡبِرِّ وَتَنسَوۡنَ أَنفُسَكُمۡ وَأَنتُمۡ تَتۡلُونَ ٱلۡكِتَٰبَۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ ٤٤
 
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir”. (QS. Al-Baqarah [2]: 44)
 
Ikhwah sekalian demikianlah materi yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini, mudah-mudahan apa yang saya sampaikan bermanfaat.
 
Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni
 
_______________
Footnote :
1 Lihat syarah Tsalatsatul Utshul, syaikh Shalilh Alu Syaikh, hal: 18
2 Imam al-Juwaini rahimahullah berkata dalam kitabnya al-Waraqat: “Prilaku Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ada yang dilakukan dalam rangka ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah ada juga yang tidak demikian…..jika perbuatannya itu dilakukan bukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah atau ketaatan, maka hukumnya mubah bagi Nabi dan bagi kita semua. (lihat Syarah al-Waraqat, hal: 156)

 


1.     Konsekuensi yang paling utama setelah seorang muslim memahami ilmu adalah ...
    A.     Mendakwahkan ilmu
    B.     Menyebarkan Ilmu
    C.     Bersabar
    D     Mengamalkan Ilmu
    
Kunci Jawaban : D

2.      تَعَلَّمُوا تَعْلَمُوا, فَإِذَا عَلِمْتُمْ فَاعْمَلُوا

"Belajarlah, belajarlah, jika kalian sudah mengetahui maka amalkanlah."

Kalimat diatas adalah perkataan dari ...
    A     Abdullah Ibnu Abbas
    B.     Abdullah Ibnu Umar
    C.     Abdullah Ibnu Mas'ud
    D.     Abdullah Ibnu Umi Maktum
    
Kunci Jawaban : C

3.     Meninggalkan amal dapat menyebabkan berberapa hal di bawah ini ...
    A.     Kekufuran
    B.     Kemaksiatan
    C.     Makruh
    D     Semua jawaban benar
    
Kunci Jawaban : D

4.     Berikut ini sikap yang benar dari seorang muslim ..
    A.     Beramal kemudian diikuti ilmu
    B     Berilmu kemudian beramal
    C.     Berdakwah kebaikan kemudian berilmu
    D.     Berdakwah mencari pahala walaupun tidak memiliki ilmu
    
Kunci Jawaban : B

5.     Mengetahui ilmu tapi tidak mengamalkanya, hal ini termasuk sifat dari orang-orang ...
    A.     Nashrani
    B     Yahudi
    C.     Kafir
    D.     Musyrikin
    
Kunci Jawaban : B

0 komentar:

Posting Komentar