Kamis, 02 Juni 2022

Iman Kepada Takdir #1




السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد
 
Saudara sekalian di grup whatsapp Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah rabbul 'alamin, kita lanjutkan kajian kitab Tsalatsatul Ushul, kali ini saya akan membahas tentang rukun iman yang keenam, yaitu iman kepada takdir.
 
Ada tiga faidah yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini:
 
1. Makna Qadha dan Qadar (Takdir).
 
هو تقدير الله تعالى الأشياء في القدم، وعلمه سبحانه أنها ستقع في أوقات معلومة عنده، وعلى صفات مخصوصة، وكتابته سبحانه لذلك ومشيئته له، ووقوعها على حسب ما قدرها وخلقه لها
 
“Ia adalah ketentuan Allah subhanahu wa ta'ala untuk segala sesuatu pada waktu yang telah berlalu, dan ilmu Allah bahwa hal itu akan terjadi pada waktu-waktu yang telah Allah subhanahu wa ta'ala ketahui dengan bentuk-bentuknya secara khusus, Allah subhanahu wa ta'ala menuliskannya dan menghendakinya, tentunya semua terjadi sesuai dengan takdir Allah dan penciptaan Allah.”1
 
2. Makna Iman kepada Takdir.
 
Iman kepada Takdir artinya meyakini dengan kuat bahwa, Allah subhanahu wa ta’ala mengetahui apa yang telah terjadi dan akan terjadi,
 
Allah subhanahu wa ta'ala menulis semua itu di Al-Lauhul Mahfuzh, Allah adalah pencipta segala sesuatu, Rabb dan yang memilikinya.
 
Allah lah yang telah menetapkan segala takdir yang baik maupun yang buruk, yang manis maupun yang pahit, Allah lah yang telah menciptakan petunjuk dan kesesatan, kebahagiaan dan kesengsaraan, ajal dan rizki pun ada di tangan Allah.
 
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
 
 إِنَّا كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقۡنَٰهُ بِقَدَر ٤٩
 
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ketentuan.”  (QS. Al-Qamar [54]: 49)
 
Iman kepada takdir walaupun merupakan rukun iman secara menyendiri, hanya saja – sebenarnya – ia merupakan iman kepada Allah, karena itu orang yang tidak mengimani takdir Allah, maka ia pun tidak beriman kepada Allah, Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu pernah berkata:
 
القدر قدرة الله عز و جل فمن كذب بالقدر فقد جحد قدرة الله عزوجل  
 
“Takdir Allah subhanahu wa ta'ala itu termasuk kekuasaan Allah, barang siapa yang mengingkari Takdir, maka dia telah mengingkari kekuasaan Allah.” (Ibnu Batttah dalam kitabnya al-Ibanah)2
 
3. Ketiga, Iman kepada Takdir termasuk Rukun Iman.
 
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 
 أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره

“Iman itu adalah anda beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan anda beriman kepada Takdir, yang baik maupun yang buruk”.3

Saudara sekalian yang dimuliakan oleh Allah, demikianlah faidah yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

[1] Al-Qadha wal Qadar karya DR, Abdurrahman bin Shalih al-Mahmud, ha. 39
[2] Ta’liq ‘ala Syarhis Sunnah karya Syaikh Abdurrazzak bin Abdil Muhsin, hal. 62
 
[3] Shahih, diriwayatkan oleh Imam Muslim (no. 8)

0 komentar:

Posting Komentar