Selasa, 07 Juni 2022

Tentang Perkara Pertama - Allah Yang Telah Menciptakan Kita

Tentang Perkara Pertama - Allah Yang Telah Menciptakan Kita


بسم اللّه الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أمَّا بعد
 
Ikhwah sekalian di grup whatsApp Belajar Islam, yang semoga dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, pada pertemuan ini akan saya sampaikan penjelasan satu persatu dari tiga perkara yang wajib dipelajari dan diamalkan sebagaimana yang telah disampaikan teks penulis sebelumnya, bagian yang pertama:
 
Penulis mengatakan : Sungguh Allah telah menciptakan dan memberikan rizki kepada kita, Allah tidak meninggalkan kita begitu saja, akan tetapi Allah mengutus seorang Rasul kepada kita, siapa saja yang mentaatinya maka dia akan masuk surga, dan siapa saja yang bermaksiat kepadanya maka dia akan masuk neraka,
 
Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta'ala:
“Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadap kalian, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir´aun. Maka Fir´aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat”. (QS. Al-Muzzammil : 15-16)
 
Penjelasan:
 
Ikhwah sekalian, Allah telah menciptakan dan memberikan rizki kepada kita, Allah pun tidak meninggalkan kita begitu saja, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
 
أَفَحَسِبۡتُمۡ أَنَّمَا خَلَقۡنَٰكُمۡ عَبَثٗا وَأَنَّكُمۡ إِلَيۡنَا لَا تُرۡجَعُونَ ١١٥
 
“Maka apakah kalian mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara main-main (saja), dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami”. (QS. Al-Mu’minun [23]: 115)
 
maka ayat di atas mengabarkan bahwa, penciptaan manusia bukan hanya main-main saja tanpa tujuan, kehidupan itu sendiri adalah ujian, yakni ujian sejauhmana seorang hamba benar-benar beribadah hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
 
Dalam ayat yang lain, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
 
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦  
 
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka hanya beribadah kepada-Ku". (QS. Ad-Dzariyat [51]: 56).
 
Tujuan di atas yaitu menciptakan jin dan manusia untuk beribadah adalah tujuan yang sangat agung, tentu untuk mewujudkannya sangat butuh bimbingan, karena itulah - dengan kasih sayang-Nya - Allah subhanahu wa ta'ala mengutus para Rasul, dan menurunkan kitab-Nya.
 
Maka selanjutnya penulis mengatakan: “siapa saja yang mentaatinya maka dia akan masuk surga, dan siapa saja yang bermaksiat kepadanya maka dia akan masuk neraka”, dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta'ala:
 
 إِنَّآ أَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡكُمۡ رَسُولٗا شَٰهِدًا عَلَيۡكُمۡ كَمَآ أَرۡسَلۡنَآ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ رَسُولٗا ١٥ فَعَصَىٰ فِرۡعَوۡنُ ٱلرَّسُولَ فَأَخَذۡنَٰهُ أَخۡذٗا وَبِيلٗا ١٦
 
“Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadap kalian, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir´aun. Maka Fir´aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat”. (QS. Al-Muzzammil : 15-16).
 
Artinya sebagaimana Fir'aun mendurhakai Nabi Musa dengan sebabnya dia disiksa maka barangsiapa yang mendurhakai baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam pun akan seperti itu nasibnya.
 
Dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى. قِيلَ: وَمَنْ أَبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فقد أَبى
 
“Seluruh umatku masuk surga kecuali yang enggan”, Nabi ditanya: “Siapa yang enggan?” jawab Nabi: “Barang siapa taat kepadaku niscaya dia akan masuk surga, dan barang siapa yang bermaksiat kepadaku, maka dialah yang enggan masuk surga”.
 
Jadi jalan yang ditempuh untuk masuk surga, bukan jalan yang sesuai dengan apa yang kita inginkan, akan tetapi jalan yang diinginkan dan dicintai oleh Allah, yang ringkasnya adalah jalan yang diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam,
 
Ikhwah sekalian, rizki itu sudah dijamin oleh Allah, sementara masuk surga tidak ada jaminan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya. Baginda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 
 لا تستبطئوا الرزق، فإنه لم يكن عبد ليموت حتى يبلغ آخر رزق هو له، فأجملوا في الطلب: أخذ الحلال وترك الحرام
 
“Janganlah kalian menganggap lambatnya rizki, karena tidak ada seorang pun wafat kecuali telah mendapatkan seluruh jatah rizkinya, maka carilah rizki dengan baik: mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram”.
 
Demikianlah ikhwah sekalian materi yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan bisa dipahami dengan baik dan tentunya bermanfaat.
 
Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni


1.     Berikut ini adalah perkataan penulis tentang perkara pertama, kecuali ...
    A.     Sungguh Allah telah menciptakan dan memberikan rizki kepada kita
    B     Siapa saja yang mentaatinya (Rasul) maka dia akan masuk surga
    C.     Maka apakah kalian mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara main-main (saja)
    D.     Allah tidak meninggalkan kita begitu saja, akan tetapi Allah mengutus seorang Rasul kepada kita
    
Kunci Jawaban : C

2.     ... وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ

Kelanjutan ayat tersebut di atas adalah
    A.     أَفَحَسِبۡتُمۡ أَنَّمَا خَلَقۡنَٰكُمۡ
    B.     لَا تُرۡجَعُونَ
    C     إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
    D.     أَخۡذٗا وَبِيلٗ
    
Kunci Jawaban : C

3.     “Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadap kalian, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir´aun. Maka Fir´aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat”

Ayat di atas menjadi dalil dari perkataan penulis, yaitu ...
    A     Siapa saja yang mentaatinya maka dia akan masuk surga, dan siapa saja yang bermaksiat kepadanya maka dia akan masuk neraka
    B.     Siapa saja yang mentaatinya maka dia akan masuk neraka, dan siapa saja yang bermaksiat kepadanya maka dia akan masuk surga
    C.     Sungguh Allah telah menciptakan dan memberikan rizki kepada kita
    D.     Allah tidak meninggalkan kita begitu saja
    
Kunci Jawaban : A

4.     “Seluruh umatku masuk surga kecuali yang enggan”..

Siapakah orang yang "enggan" yang dimaksud dalam hadits di atas ?
    A     Orang yang bermaksiat kepada Rasul
    B.     Orang yang taat kepada Rasul
    C.     Para Sahabat
    D.     Khalafaur Rasyidin
    
Kunci Jawaban : A

5.     “Janganlah kalian menganggap lambatnya rizki, karena tidak ada seorang pun wafat kecuali telah mendapatkan seluruh jatah rizkinya, maka carilah rizki dengan baik: mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram”.
 
Hadits di atas menerangkan bahwa ...
    A     Rizki itu sudah dijamin oleh Allah
    B.     Rizki akan disempurnakan setelah wafat
    C.     Rizki itu belum dijamin oleh Allah
    D.     Mencari rizki dengan cara haram
    
Kunci Jawaban : A

0 komentar:

Posting Komentar